Banjarmasin, (AntaranewsKalsel) - Seorang narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Narkotika, Karang Intan, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan kabur dengan cara berpura-pura ikut melaksanakan salat zuhur berjamaah.
"Memang benar satu napi di Lapas Narkotika Karang Intan telah kabur," kata Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham Kalsel Harun Sulianto di Banjarmasin, Minggu.
Ia mengatakan saat ini petugas Lapas Narkotika Karang Intan dengan pihak Kepolisian dari Polres Banjar telah berkoordinasi untuk melakukan pengejaran.
Berdasarkan informasi yang diperoleh Napi tersebut kabur pada Minggu (14/2) siang sekitar pukul 12.30 WITA.
Identitas napi kabur itu adalah Muriadi (36) warga Jalan Harapan Maju, Kecamatan Tambang Ulang, Kabupaten Tanah Laut.
Harun mengatakan Muriadi diduga kabur dengan cara berpura-pura ikut melaksanakan shalat dhuhur berjamaah.
Namun di yang lain melaksanakan salat, napi tersebut malah memanjat dengan bantuan balok kayu dan kain sarung.
Ia mengatakan tim dari Kanwin Kemenkumham Kalsel juga akan melakukan pemeriksaan dan meminta keterangan kepada petugas yang diduga lalai itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016
"Memang benar satu napi di Lapas Narkotika Karang Intan telah kabur," kata Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham Kalsel Harun Sulianto di Banjarmasin, Minggu.
Ia mengatakan saat ini petugas Lapas Narkotika Karang Intan dengan pihak Kepolisian dari Polres Banjar telah berkoordinasi untuk melakukan pengejaran.
Berdasarkan informasi yang diperoleh Napi tersebut kabur pada Minggu (14/2) siang sekitar pukul 12.30 WITA.
Identitas napi kabur itu adalah Muriadi (36) warga Jalan Harapan Maju, Kecamatan Tambang Ulang, Kabupaten Tanah Laut.
Harun mengatakan Muriadi diduga kabur dengan cara berpura-pura ikut melaksanakan shalat dhuhur berjamaah.
Namun di yang lain melaksanakan salat, napi tersebut malah memanjat dengan bantuan balok kayu dan kain sarung.
Ia mengatakan tim dari Kanwin Kemenkumham Kalsel juga akan melakukan pemeriksaan dan meminta keterangan kepada petugas yang diduga lalai itu.
Editor : Imam Hanafi
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016