Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kalimantan Selatan Faried Fakhmasyah mengatakan desa desa di daerahnya siap untuk menjadi penyangga pertumbuhan Ibu Kota Negara (IKN) baru di Kalimantan Timur.
"Desa di Kalsel siap menjadi pintu gerbang IKN yang baru. Hal ini mengingat bahwa desa-desa di Kalsel memiliki sektor potensial pendukung IKN, di antaranya pertanian dan pariwisata," ujarnya, Rabu, usai menjamu lawatan Direktur Jenderal (Dirjen) Pembangunan Desa dan Perdesaan.
Pertumbuhan desa, kata dia, saat ini naik dengan signifikan, hal itu bisa dilihat dari Indeks Desa Membangun (IDM) Kalsel, yang naik ke peringkat 12 dan sekarang berstatus maju secara nasional.
"Gubernur Kalsel Sahbirin Noor selalu mendukung dan mendorong pembangunan desa, untuk mencapai desa-desa di Kalsel semakin sejahtera, sesuai visi misi Kalsel maju yakni makmur, sejahtera, berkelanjutan," ujarnya.
Dari rekapitulasi data IDM Kalsel, pada 2021 terdapat 28 desa mandiri, 398 desa maju, 1.334 desa berkembang, 98 desa tertinggal, dan 6 desa sangat tertinggal.
Pada 2022 terjadi kemajuan yang signifikan, yaitu 100 desa mandiri, 835 desa maju, 892 desa berkembang, 34 desa tertinggal dan tersisa 3 desa sangat tertinggal.
"Capaian tersebut adalah hal yang membanggakan, karena target peningkatan desa mandiri kita di rencana sementara cuma 10, tapi realisasinya 72 desa," ujarnya.
Lima status desa tersebut, jelas Faried, adalah ukuran pengklasifikasian desa untuk menentukan intervensi baik anggaran maupun kebijakan pembangunan desa.
Direktur Jenderal (Dirjen) Pembangunan Desa dan Perdesaan, Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) Sugito waktu itu menyampaikan desa di Kalsel sangat potensial untuk dikembangkan.
Hal tersebut diucapkannya, usai workshop Fasilitasi Penyelenggaraan Ketenteraman, Ketertiban dan Perlindungan Masyarakat Desa di Banjarmasin, Selasa (5/7/2022).
"Desa mandiri Kalsel meningkat dari 28 desa menjadi 100 desa. Ini sangat membanggakan dan prestasi yang patut diapresiasi,"ujarnya.
Kata Sugito, isu-isu permasalahan pembangunan desa dan perdesaan sangat beragam, di antaranya bidang infrastruktur, ekonomi, demografi, sosial, lingkungan dan perumahan.
"Saya mengharapkan, desa bisa menemukan potensi dan cara pengelolaannya, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022
"Desa di Kalsel siap menjadi pintu gerbang IKN yang baru. Hal ini mengingat bahwa desa-desa di Kalsel memiliki sektor potensial pendukung IKN, di antaranya pertanian dan pariwisata," ujarnya, Rabu, usai menjamu lawatan Direktur Jenderal (Dirjen) Pembangunan Desa dan Perdesaan.
Pertumbuhan desa, kata dia, saat ini naik dengan signifikan, hal itu bisa dilihat dari Indeks Desa Membangun (IDM) Kalsel, yang naik ke peringkat 12 dan sekarang berstatus maju secara nasional.
"Gubernur Kalsel Sahbirin Noor selalu mendukung dan mendorong pembangunan desa, untuk mencapai desa-desa di Kalsel semakin sejahtera, sesuai visi misi Kalsel maju yakni makmur, sejahtera, berkelanjutan," ujarnya.
Dari rekapitulasi data IDM Kalsel, pada 2021 terdapat 28 desa mandiri, 398 desa maju, 1.334 desa berkembang, 98 desa tertinggal, dan 6 desa sangat tertinggal.
Pada 2022 terjadi kemajuan yang signifikan, yaitu 100 desa mandiri, 835 desa maju, 892 desa berkembang, 34 desa tertinggal dan tersisa 3 desa sangat tertinggal.
"Capaian tersebut adalah hal yang membanggakan, karena target peningkatan desa mandiri kita di rencana sementara cuma 10, tapi realisasinya 72 desa," ujarnya.
Lima status desa tersebut, jelas Faried, adalah ukuran pengklasifikasian desa untuk menentukan intervensi baik anggaran maupun kebijakan pembangunan desa.
Direktur Jenderal (Dirjen) Pembangunan Desa dan Perdesaan, Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) Sugito waktu itu menyampaikan desa di Kalsel sangat potensial untuk dikembangkan.
Hal tersebut diucapkannya, usai workshop Fasilitasi Penyelenggaraan Ketenteraman, Ketertiban dan Perlindungan Masyarakat Desa di Banjarmasin, Selasa (5/7/2022).
"Desa mandiri Kalsel meningkat dari 28 desa menjadi 100 desa. Ini sangat membanggakan dan prestasi yang patut diapresiasi,"ujarnya.
Kata Sugito, isu-isu permasalahan pembangunan desa dan perdesaan sangat beragam, di antaranya bidang infrastruktur, ekonomi, demografi, sosial, lingkungan dan perumahan.
"Saya mengharapkan, desa bisa menemukan potensi dan cara pengelolaannya, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022