Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Banjarbaru Fadliansyah mendukung langkah Pemerintah Kota Banjarbaru mengantisipasi penularan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan kurban.
 
"Kami mendukung langkah yang dilakukan pemkot karena antisipasi penularan PMK harus dilakukan agar tidak ada hewan kurban baik sapi maupun kambing terserang penyakit itu," ujarnya di Banjarbaru, Senin.
 
Namun, ia mengingatkan, antisipasi yang dilakukan jangan sampai membuat persediaan hewan kurban berkurang sehingga menyulitkan masyarakat mendapatkan hewan untuk dikurbankan pada Idul Adha
 
Di sisi lain, jika persediaan berkurang maka berdampak terhadap kenaikan harga hewan kurban sesuai hukum pasar sehingga diharapkan langkah yang diambil disesuaikan dengan kebutuhan hewan kurban.
 
"Artinya jangan sampai kebijakan yang diambil berdampak terhadap berkurangnya persediaan sehingga menyebabkan harga semakin tinggi karena jumlah hewan kurban yang lebih sedikit," ungkapnya.
 
Sebelumnya, Wakil Wali Kota Banjarbaru Wartono mengatakan, pemkot mengantisipasi penularan PMK melalui pembatasan masuk hewan ternak, terutama dari daerah yang sudah tertular PMK.
 
"Langkah antisipasi itu dilakukan sejak kasus PMK muncul sehingga dilakukan pembatasan, terutama masuknya hewan ternak dari daerah zona merah PMK atau cukup banyak kasus di daerah itu," ujarnya.
 
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Banjarbaru Abu Yajid Bustami mengatakan, pihaknya sudah mengantisipasi dengan mengawasi lalu lintas masuknya hewan ternak.
 
"Kami mengawasi lalu lintas masuk hewan ternak baik di pengumpul besar maupun peternak. Selain itu juga memeriksa di tempat dimana hasilnya tidak ditemukan hewan tertular PMK," katanya.
 
Berita terkait: Wawali pastikan tidak ada kasus PMK hewan kurban di Banjarbaru
Berita terkait: Ratusan sapi dan kambing di Banjarbaru divaksin cegah PMK
 

Pewarta: Yose Rizal

Editor : Mahdani


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022