Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor mengatakan saat ini daerahnya mulai berpikir untuk lakukan transformasi ekonomi dari industri ekstraktif seperti batu bara ke industri terbarukan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. 

"Pertumbuhan ekonomi Kalsel memang masih bergantung dengan batu bara. Tapi hari ini sudah hampir diimbangi oleh sektor sektor lainnya," ujarnya, saat menyambut Wakil Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Mesir di Mahligai Pancasila Banjarmasin, dilaporkan Selasa. 

Industri batu bara di Kalsel, kata Sahbirin, saat tiba waktunya akan terhenti, karena merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. 

"Kita sedang berupaya untuk bertransformasi ke sumber daya alam yang terbarukan seperti pertanian, peternakan, perkebunan dan apa saja yang bisa menggantikan sumberdaya yang tak terbarukan itu," ujarnya, saat pidato. 

Peluang investasi di Kalsel juga disebut akan menjanjikan ke depannya, karena daerahnya berbatasan langsung dengan Ibu Kota Negara (IKN) Indonesia di Kalimantan Timur. 

Perpindahan IKN tersebut, otomatis Kalsel jadi gerbang dan daerah penyangga. Kalsel juga disebut mempunyai letak geografis yang strategis untuk pembangunan kawasan-kawasan ekonomi baru, misalnya di sektor sumber daya berkelanjutan dan terbarukan. 

Informasi tersebut, disampaikan Sahbirin saat menyambut kedatangan para pengusaha Mesir yang ingin menjalin kerja sama dagang dengan pelaku usaha di Kalsel. 

Dengan potensi tersebut, besar harapan gubernur agar kerja sama dagang yang saat ini sedang diupayakan dapat membuahkan hasil yang menguntungkan bagi pelaku usaha Kalsel-Mesir. 

Berita terkait: Kalsel-Mesir mulai bangun kerjasama dagang
Berita terkait: KBRI Mesir bawa tiga pengusaha berbisnis di Kalsel
 

Pewarta: Muhammad Fauzi Fadilah

Editor : Mahdani


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022