Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Sekretaris Daerah Kalimantan Selatan Arsyadi mengatakan terus mendorong seluruh dinas dan lembaga di provinsi ini segera memulai proyek pembangunan untuk menggerakan roda perekonomian daerah.
"Kita menargetkan seluruh proyek dimulai sejak Januari, namun mungkin saat ini sedang melakukan lelang, sehingga Februari sudah banyak dinas yang mulai pekerjaan," kata Sekda di Banjarmasin, Senin.
Menurut dia, persiapan pelaksanaan lelang dan lainnya, sudah dilakukan sebelum tahun anggaran di mulai, sehingga begitu memasuki 2016, tinggal melakukan pelaksanan lelang dan lainnya.
Hal itu, kata dia, selain untuk menghindari rendahnya penyerapan dana pembangunan pemerintah, juga untuk segera memacu pertumbuhan ekonomi masyarakat.
"Selama ini memang pertumbuhan ekonomi kita masih mengandalkan belanja pemerintah, apalagi kondisi sekarang ini, ekspor tambang dan perkebunan, belum pulih," katanya.
Pihaknya tambah Arsyadi, juga telah melakukan koordinasi dan pertemuan dengan Bank Indonesia untuk membahas berbagai hal tentang kondisi perekonomian Kalsel dan upaya mengatasinya.
Pda 2016 ini, tambah dia, program pembangunan masih sama dengan 2015, yaitu fokus pada bidang kesehatan, pendidikan, infrastruktur dan pertanian secara luas.
Program-program tersebut, kata dia, menjadi prioritas untuk terus dikembangkan, sebagai upaya meningkatan kemampuan dan daya tahan sumber daya manusia daerah serta mengimbangi perekomioan daerah yang melambat akibat terpuruknya sektor pertambangan.
Berdasarkan data Bank Indonesia wilayah Kalimantan Selatan, pada 2015 triwulan tiga, perekonomian Kalimantan Selatan tumbuh 3,86 persen, meningkat bila dibandingkan dengan 2015 triwulan dua, yang tumbuh sebesar 3,14 persen.
Peningkatan pertumbuhan ekonomi Kalimantan Selatan lebih curam dari nasional, utamanya didorong oleh perbaikan kinerja sektor tambangkhususnya batu bara dari sisiproduksi maupun ekspor.
Sedangkan sektor pertanian dan sektor PHR yang masih tumbuh relatif stabil juga memberikan andil dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi Kalimantan Selatan pada 2015 triwulan tiga.
Dari sisi permintaan konsumsi rumah tangga, tumbuh melambat sebagai bentuk normalisasi paskalebaran. Masih lemahnya kinerja sektor yang sifatnya "labour intensive" (sektor perkebunan dan turunannya) erdampak pada terbatasnya tingkatp enghasilan dan konsumsi rumah tangga.
Kinerja ekspor Kalsel pada 2015 triwulan tiga, mengalami perbaikan, utamanya berasal dari base effect permintaan batu bara Tiongkok 2014 lebih rendah
Investasi Kalsel pada 2015 triwulan tiga, tumbuh meningkat dari 4,92 persen menjadi 5,32 persen, perkembangan ditunjukkan baik dari investasi swasta maupun pemerintah, bangunan maupun nonbangunan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016
"Kita menargetkan seluruh proyek dimulai sejak Januari, namun mungkin saat ini sedang melakukan lelang, sehingga Februari sudah banyak dinas yang mulai pekerjaan," kata Sekda di Banjarmasin, Senin.
Menurut dia, persiapan pelaksanaan lelang dan lainnya, sudah dilakukan sebelum tahun anggaran di mulai, sehingga begitu memasuki 2016, tinggal melakukan pelaksanan lelang dan lainnya.
Hal itu, kata dia, selain untuk menghindari rendahnya penyerapan dana pembangunan pemerintah, juga untuk segera memacu pertumbuhan ekonomi masyarakat.
"Selama ini memang pertumbuhan ekonomi kita masih mengandalkan belanja pemerintah, apalagi kondisi sekarang ini, ekspor tambang dan perkebunan, belum pulih," katanya.
Pihaknya tambah Arsyadi, juga telah melakukan koordinasi dan pertemuan dengan Bank Indonesia untuk membahas berbagai hal tentang kondisi perekonomian Kalsel dan upaya mengatasinya.
Pda 2016 ini, tambah dia, program pembangunan masih sama dengan 2015, yaitu fokus pada bidang kesehatan, pendidikan, infrastruktur dan pertanian secara luas.
Program-program tersebut, kata dia, menjadi prioritas untuk terus dikembangkan, sebagai upaya meningkatan kemampuan dan daya tahan sumber daya manusia daerah serta mengimbangi perekomioan daerah yang melambat akibat terpuruknya sektor pertambangan.
Berdasarkan data Bank Indonesia wilayah Kalimantan Selatan, pada 2015 triwulan tiga, perekonomian Kalimantan Selatan tumbuh 3,86 persen, meningkat bila dibandingkan dengan 2015 triwulan dua, yang tumbuh sebesar 3,14 persen.
Peningkatan pertumbuhan ekonomi Kalimantan Selatan lebih curam dari nasional, utamanya didorong oleh perbaikan kinerja sektor tambangkhususnya batu bara dari sisiproduksi maupun ekspor.
Sedangkan sektor pertanian dan sektor PHR yang masih tumbuh relatif stabil juga memberikan andil dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi Kalimantan Selatan pada 2015 triwulan tiga.
Dari sisi permintaan konsumsi rumah tangga, tumbuh melambat sebagai bentuk normalisasi paskalebaran. Masih lemahnya kinerja sektor yang sifatnya "labour intensive" (sektor perkebunan dan turunannya) erdampak pada terbatasnya tingkatp enghasilan dan konsumsi rumah tangga.
Kinerja ekspor Kalsel pada 2015 triwulan tiga, mengalami perbaikan, utamanya berasal dari base effect permintaan batu bara Tiongkok 2014 lebih rendah
Investasi Kalsel pada 2015 triwulan tiga, tumbuh meningkat dari 4,92 persen menjadi 5,32 persen, perkembangan ditunjukkan baik dari investasi swasta maupun pemerintah, bangunan maupun nonbangunan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016