Masyarakat hindu Dayak di Desa Labuhan Kecamatan Batang Alai Selatan mulai menggelar aruh adat baduduk setelah mereka selesai panen padi dan mereka menyatakan tidak ada permainan judi di dalamnya, Minggu (5/6) di Balai Adat setempat.

Kepala Adat Dayak Labuhan Suan menyampaikan, upacara Panca Yadnya Aruh Baduduk tahun 2022 masyarakat Hindu Dayak Labuhan dilaksanakan setiap setahun sekali setelah selesai musim Panen Padi.

"Aruh yang pertama baru saja dimulai pada hari ini dan rangkaian Aruh Baduduk dilaksanakan dua bulan penuh sampai awal bulan Agustus nanti tanpa dibumbui dengan permainan judi," terangnnya.

Ia menjelaskan, Panca Yadnya adalah Lima jenis upacara suci yang diselenggarakan secara tulus ikhlas oleh umat Hindu dalam usahanya untuk mencapai kesempurnaan hidup.

"Sebanyak 34 rumah yang akan melaksanakan Aruh Baduduk yang terdiri 100 umbun/kepala keluarga di laksanakan rumah masing-masing," katanya.

Dikatakannya, dalam aruh adat, selain pelaksanaan bersama warga adat Dayak, juga diperlukan sesajen.

Persembahan atau sesajen dalam aruh adat di Desa Labuhan adalah seperti lamang, kue pupudak, dodol, ayam kampung, wajik, kelapa, dodol putih, cangkaruk, cucur, pisang amas, pisang paleng, hingga gula merah.

Sedangkan aruh ganal biasanya menggunakan kerbau dan kambing. Untuk aruh adat bahan utama yang tak boleh ketinggalan yakni ketan. Ketan ini dimasak untuk berbagai menu seperti lamang, dodol dan wajik. Sedangkan kue lainnya terbuat dari tepung beras.

Sedangkan untuk persiapan acara sejumlah sesajen pihaknya siapkan, termasuk dengan memasak lamang secara beramai-ramai yang nantinya akan dijadikan makanan bagi peserta aruh dan tamu yang hadir.

"Intinya makna aruh ini adalah sebagai wujud syukur karena hasil panen yang melimpah dan untuk terciptanya rasa kekeluargaan dan gotong royong yang tinggi di masyarakat," tukasnya.

Menariknya, sebelum menggelar upacara sakral, para balian atau tetua adat Dayak Meratus melakukan ritual khusus seperti bamamang atau pembacaan mantra berisi doa-doa kepada Yang Maha Kuasa.

Dalam aruh mempunyai tingkatan yakni tingkatan yang terkecil disebut Mahanyari, tingkatan sedang disebut Aruh Baduduk dan tingkatan yang besar atau utama disebut Aruh Bawanang.

Dalam ruang lingkup Aruh Baduduk terdapat berbagai tahapan atau proses upacara. Di antaranya tahapan persiapan yaitu musyawarah keluarga, menyiapkan sarana dan prasarana, serta basaruan/mengundang seluruh warga.

Sedangkan tahap pelaksanaan di antaranya Basarah, Badarah Hidup membuat perlengkapan sesajen, basaji, bawanang, tahap ahir bapamali dan babagi baras banyiru.

Dari tahapan-tahapan upacara aruh baduduk terdapat upacara yang juga mempunyai tahapan di dalamnya yaitu Badarah Hidup.

Upacara itu diterangkannua tergolong upacara yang sangat penting sebelum upacara puncak. Karena upacara ini adalah upacara penyucian jiwa/penyelenggara upacara.

Pelaksanaan aruh kali ini berharap agar diberikan keselamatan berkah kepada seluruh masyarakat Labuhan dimanapun berada dan mudah-mudahan kalo ada rejeki tahun depan bisa Aruh Adat Bawanang/Aruh Ganal di Balai Pawanangan Desa Labuhan.

"Selama pelaksanaan Aruh Baduduk tidak boleh di campuri dengan kegiatan yang akan mengganggu kesucian/kesakralan aruh tersebut seperti perjudian, sabung ayam dan minuman keras karena upacara tersebut sangat lah sakral bagi suku dayak," katanya.

Ia menegaskan, jangan sampai kegiatan Aruh Adat di tunggangi oleh oknum/pihak tertentu yang memanfaatkan agar bisa diadakan perjudian dan lain-lain, kami atas nama Lembaga Adat dan masyarakat Labuhan pun sangat keberatan dan sangat menolaknya, karena pada sejarah nya dari zaman dahulu sampai sekarang Aruh Adat di Labuhan tidak pernah di adakan judi.

Pewarta: M. Taupik Rahman

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022