Kotabaru,  (AntaranewsKalsel) - Pihak Pemerintah Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, berkunjung ke Taman Nasional Way Kambas dan rumah sakit gajah Bandar Lampung, guna belajar dalam mengelola potensi ekowisata.


"Banyak informasi dan pengalaman berharga yang didapat dalam kunjungan ke Way Kambas, dengan harapan nanti bisa kita terapkan dalam mengembangkan potensi ekowisata yang ada," kata Penjabat Bupati Kotabaru H Isra, di Kotabaru, Sabtu.

Kepala Kesatuan Bangsa Kotabaru H Adi Sutomo, mengharapkan Pemkab juga belajar cara perawatan dan pemanfaatan hewan gajah, agar bisa mengajukan permintaan gajah dari way kambas, melalui Kementrian Kehutanan yang dicanangkan untuk mengisi keindahan Ekowisata Hutan Meranti di Kotabaru.

Kepala Balai Taman Nasional Way Kambas Dulhadi, saat menerima kunjungan rombongan Pemkab Kotabaru, mengemukakan, terdapat 10 Kecamatan dan 35 desa di Kabupaten Way Kambas.

"Di Way Kambas ada semua hewan liar, kecuali orang utan dan Way Kambas juga dikenal sebagai hutan masyarakat," jelasnya.

Salah satu ikon Way Kambas adalah gajah, dan gajah-gajah tersebut merupakan hasil tangkapan dari daerah Lampung Utara, Lampung Selatan, dan Lampung Tengah.

Populasi gajah ini merupakan cikal bakal keluarnya peraturan Dirjen Perlindungan Hutan dan Pelestarian Alam (PHPA).

Satu isinya tentang pemanfaatan gajah jinak untuk dikelola di perusahaan kayu, guna menampung gajah-gajah tersebut, didirikan pusat latihan gajah (PLG) Way Kambas di Labuan Ratu.

Jumlah gajah di PLG Way Kambas saat ini 66 ekor yang terdiri dari 26 betina dan 40 ekor jantan. Gajah-gajah tersebut dimanfaatkan untuk penanggulangan konflik, pelayanan pengunjung dan breeding.

Pewarta: Imam Hanafi

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016