Mengawali tahun 2016, ASUS menjalin kerja sama dengan Teletama Artha Mandiri (TAM) untuk memperkuat jaringan layanan purna jual produk-produk ASUS, khususnya perangkat mobile. TAM merupakan salah satu unit bisnis dari Erajaya Group. Salah satu group perusahaan yang bergerak dibidang distribusi dan retail perangkat komunikasi mobile ini sudah sejak tahun 2014 lalu memasarkan produk-produk ASUS di Indonesia. “Sejauh ini, layanan purna jual yang dimiliki ASUS sudah tersebar di seluruh kota besar di Indonesia dan jumlahnya terus kita tambah,” kata Country Product Group Leader, ASUS Indonesia Juliana Chen. Menurut dia, kerja sama dengan TAM merupakan bukti nyata ASUS menghadirkan pelayanan yang lebih baik pada pengguna dibanding dengan kompetitor. Ada 15 pusat layanan perbaikan TAM di 14 kota besar di Indonesia yang dapat membantu pengguna produk-produk ASUS Sebelum ini sudah ada 23 Service Center dan 60 Authorized Service Partner ASUS yang hadir di berbagai kota di seluruh Indonesia,” ucap Juliana. “Dengan menggandeng service center TAM, harapannya pengguna bisa semakin lebih dekat dan mudah mendapatkan bantuan teknis terkait produk-produk mobile ASUS, mulai dari tablet, smartphone dan 2-in-1,” ucapnya. Sebagai gambaran, di industri smartphone Indonesia, praktis kini hanya produsen asal Korea Selatan yang sudah cukup lama berkutat di industri telekomunikasi mobile yang menjadi pesaing. Menurut data IDC, produsen ini menguasai pangsa pasar sekitar 25 persen pada akhir Q2 2015. Di akhir kuartal berikutnya, market share-nya mencapai hampir 24 persen. “Ketika pertama kali hadir di Q2 2014, ASUS hanya meraih kurang dari 3,5 persen pasar. Pada kuartal berikutnya, kami berhasil meningkatkan pangsa pasar di Indonesia menjadi sekitar 5,8 persen dan 11,1 persen di kuartal ketiga dan keempat 2014,” sebut Juliana. Hingga tutup tahun 2014, ASUS berhasil memasarkan lebih dari 1,4 juta unit smartphone di Indonesia. "Tren ini juga terus meningkat. Di kuartal pertama 2015, ASUS masih berada di posisi ketiga. Namun pada Q2 2015, ASUS naik ke posisi kedua dan menguasai 14,91 persen pasar. Bahkan di satu kuartal tersebut, ASUS mendekati total penjualan sepanjang tahun 2014,” sebutnya. Di industri tablet, hingga akhir Q3 2015, ASUS berada di posisi 4 produsen tablet terbesar. Namun, di segmen harga Rp2,2 sampai 4 juta yang merupakan segmen yang memberikan margin lebih sehat bagi produsen, ASUS berada di posisi kedua terbesar. "Artinya, tidak seperti kompetitor, bisnis tablet ASUS masih menguntungkan bagi ASUS di Indonesia," ucapnya. Tren pertumbuhan yang sangat positif inilah yang membuat ASUS harus menggencarkan upaya dalam memberikan kenyamanan lebih bagi pengguna perangkat-perangkat mobile,” sebut Juliana.

Pewarta:

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016