Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Perkimtan) Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, menggencarkan program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) untuk meningkatan kesejahteraan masyaraat "Bumi Bersujud"
"Program ini khusus untuk masyarakat yang tidak memiliki rumah, rumah tidak layak huni dan berpenghasilan rendah," kata Kepala Dinas Perkimtan Tanah Bumbu, H. Ansyari Firdaus di Batulicin Senin.
Ia mengatakan, program BSPS merupakan program dari pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR dan saai ini dalah tahap perencanaan.
"Insya Allah dalam waktu tiga bulan kedepan kita mulai merealisasikan program ini, dan kini dalam proses inventaris data-data rumah yang akan menerima bantuan," ujarnya.
Menurut dia, proses administrasi tersebut memerlukan banyak waktu dimana perlu adanya kelengkapan dokumen yang perlukan seperti administrasi kepemilikan lahan, serta koordinasi dengan Kepala Desa dan masyarakat setempat.
Dirinya menjelaskan bahwa program bantuan ini bersifat swakelola, artinya proses pengerjaan dilakukan bersama kelompok masyarakat terkait.
"Nilai bantuan rehab tersebut sebesar Rp23 juta sedangkan pembangunan Rp52 juta, karena sistemnya swakelola, tenaganya dari masyarakat sendiri, jadi nilainya memang tidak sebesar harga yang ada di pasaran," pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022
"Program ini khusus untuk masyarakat yang tidak memiliki rumah, rumah tidak layak huni dan berpenghasilan rendah," kata Kepala Dinas Perkimtan Tanah Bumbu, H. Ansyari Firdaus di Batulicin Senin.
Ia mengatakan, program BSPS merupakan program dari pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR dan saai ini dalah tahap perencanaan.
"Insya Allah dalam waktu tiga bulan kedepan kita mulai merealisasikan program ini, dan kini dalam proses inventaris data-data rumah yang akan menerima bantuan," ujarnya.
Menurut dia, proses administrasi tersebut memerlukan banyak waktu dimana perlu adanya kelengkapan dokumen yang perlukan seperti administrasi kepemilikan lahan, serta koordinasi dengan Kepala Desa dan masyarakat setempat.
Dirinya menjelaskan bahwa program bantuan ini bersifat swakelola, artinya proses pengerjaan dilakukan bersama kelompok masyarakat terkait.
"Nilai bantuan rehab tersebut sebesar Rp23 juta sedangkan pembangunan Rp52 juta, karena sistemnya swakelola, tenaganya dari masyarakat sendiri, jadi nilainya memang tidak sebesar harga yang ada di pasaran," pungkasnya.
Editor : Imam Hanafi
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022