Balangan - (Antaranews Kalsel) - Peristiwa ditemukannya Yatni Fatmawati alias Atni (31) warga Paringin Kabupaten Balangan,  Kalimantan Selatan, istri Siri Syahrudin, yang tewas terkubur di halaman rumah suaminya dengan dicor semen, hingga kini masih menjadi buah bibir masyarakat.
   
Setelah hampir satu bulan keluarga dan polisi mencari keberadaan Atni ke beberapa tempat, akhirnya korban ditemukan oleh anggota Gabungan Satuan Reksrim Polres Balangan dan Unit Resmob Polda Kalimantan Selatan terkubur di samping rumah suaminya, Udin, di Desa Hujan Mas Rt 04, Kamis (14/1) sekitar pukul 14.00 wita.

Penemuan tersebut, bermula saat beberapa orang yang diduga dari satuan kepolisian yang berpakaian preman menelusuri samping rumah korban, dan menemukan bekas sisa galian tanah di Desa Hujan Mas Rt 4 Kecamatan Paringin, Kabupaten Balangan.


Selain menemukan bekas galian, beberapa orang berpakaiana preman tersebut, juga menemukan lantai cor baru di halaman tempat tinggal istri tua Atni.

Dari temuan cor baru tersebut, beberapa anggota mulau curiga adanya kemungkinan keberadaan Atni, sehingga pencarian terus dilanjutkan dan difokuskan di sekitar rumah tersebut.

"Dari pencarian itu, akhirnya orang-orang tersebut menemukan semen baru, seperti lantai di samping kiri rumah Atni, yang terlihat rapuh, tidak sekuat cor semen untuk lantai atau pijakan," kata salah seorang warga yang menyaksikan peristiwa tersebut.

Akhirnya, pada  Kamis tanggal 14 Januari 2016 Sekitar pukul 14.00 wita, anggota Gabungan Sat Reskrim Polres Balangan dan unit Resmob Polda Kalsel, yang dipimpin oleh Kasat Reskrim Polres Balangan AKP Bintarto Bayu Shakti, memutuskan untuk melakukan penggalian dengan meminta ijin warga sekitar dan pemilik rumah.

"Beberapa saat dilakukan penggalian oleh polisi, kemudian tercium bau  menyengat dan taburan kapur barus," tambahnya.

Begitu tercium bau menyengat, polisi lebih berhati-hati dalam melakukan penggalian, agar tidak menambah luka lain pada jenazah, yang bisa membuat kesimpulan baru saat dilakukan otopsi.


Penggalian dengan kedalaman kurang lebih 1,5 meter hingga dua meter tersebut, memakan waktu hingga dua jam, sejak pukul 17.00 wita hingga 19.00 wita, akhirnya pihak kepolisian menemukan jenazah yang dibungkus terpal.


Jenazah ditemukan dengan posisi telungkup atau seperti sujud. Diduga untuk menghilangkan bau menyengat, pembunuh sengaja menaburi mayat Atni dengan kapur barus.

Bersamaan dengan ditemukannya mayat Atni, polisi juga menemukan sandal korban. Sedangkan, perhiasan korban seberat 30 gram yang dikenakan Atni saat bepergian, masih belum jelas keberadaannya.

Dari penemuan tersebut, keluarga sepakat dengan pihak kepolisian untuk melakukan otopsi, agar diketahui apakah jenazah tersebut benar Yanti Fatmawati alias Atni dan sekaligus memastikan bagaimana korban meninggal.


Kapolres Balangan, AKBP Sudrajad Hariwiboso mengatakan, jenazah langsung di evakuasi menggunakan mobil ambulan ke RSUD Balangan.

Sedangkan untuk otopsi, masih menunggu, apakah dilakukan di Balangan atau di Banjarmasin. Selain itu, pihaknya juga harus menunggu Dokter ahli dari Surabaya.


Saat ini, tempat ditemukannya jenazah Atni, sudah di police line atau garis pembatas dilarang melintas oleh satuan kepolisian, untuk keperluan penyelidikan maupun olah tempat kejadian perkara.


Sebelumnya, berdasarkan laporan pengaduan Nomor 01 / I / 2016 / SPK / Sek Lampihong, Kabupaten Balangan, pada tanggal 05 Januari 2016 sekitar pukul 10.00 wita, untuk status korban bernama Yatni Fatmawati alias Atni (31), dilaporkan hilang oleh adik korban M Rifani, terhitung sejak tanggal 11 Desember 2015.


Kepolisian Resort Balangan bersama anggota Kepolisian Daerah Kalimantan Selatan, langsung melakukan penyelidikan dan pencarian salah satu warga Kecamatan Lampihong tersebut.


Mulanya pihak keluarga, Rahli (33), sudah berupaya mencari hingga bertanya kepada orang pintar, hingga diarahkan untuk menggali di bawah pohon belimbing di sekitar kandang ayam milik suami korban.


Namun pencarian tersebut nihil dan tidak menemukan keterangan-keterangan lanjutan, namun pihak keluarga dan pihak kepolisian tidak tinggal diam, mereka terus berusaha siang dan malam.


Akhirnya sambil mencari info dan keterangan serta menunggu Atni bisa dihubungi kembali, mereka berpasrah diri dan berharap agar pihak kepolisian dapat menemukan Atni.


Pewarta: Roly Supriadi

Editor : Roly Supriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016