Kesiapan sumber daya manusia pada era teknologi menjadi salah satu penyokong ekonomi digital, talenta digital yang cakap akan mendorong pertumbuhan ekonomi digital.
"Ekonomi digital berkaitan sekali dengan talenta digital," kata Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate dalam wawancara khusus bersama tim redaksi ANTARA, dikutip Rabu.
Ekonomi digital setidaknya ditopang oleh dua hal penting, infrastruktur digital dan talenta digital. Pemerintah Indonesia sedang gencar membangun infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi yang merata di seluruh Indonesia.
Kementerian tersebut memiliki program penggelaran kabel serat optik, baik di darat dan laut, salah satunya jaringan Palapa Ring. Sementara untuk wilayah yang tidak bisa dijangkau kabel, Kominfo sedang menyiapkan satelit multifungsi berkapasitas besar.
Saat ini, pemerintah sedang membangun SATRIA-1 dan satelit cadangan, masing-masing berkapasitas 150GBps. Satelit akan digunakan untuk menyediakan akses internet di 150.000 titik, antara lain sekolah, kantor desa, kantor kepolisian dan fasilitas layanan kesehatan.
Baca juga: Kemarin, proyeksi pertumbuhan ekonomi turun-kursi Garuda
Pembangunan infrastruktur TIK ini akan terasa bagi masyarakat ketika talenta digital bisa memanfaatkan teknologi tersebut.
"Infrastuktur yang dibangun harus bisa dimanfaatkan di hilir. Hilir ruang digital sangat bergantung pada kesiapan talenta digital," kata Johnny.
Untuk menyiapkan talenta digital yang cakap, Kominfo membagi program dalam tiga tingkatan. Tingkat dasar berupa pelatihan literasi digital, melalui Gerakan Nasional Literasi Digital.
Target pemerintah untuk pelatihan ini sangat masih, hanya pada 2021 saja ada sekitar 12,5 juta orang yang mengikuti pelatihan literasi digital.
Pada tingkat menengah, Kominfo menyiapkan Digital Talent Scholarship antara lain untuk lulusan sekolah menengah atas dan perguruan tinggi. Untuk program ini, pemerintah bekerja sama dengan universitas di dalam negeri dan perusahaan teknologi untuk memberikan pelatihan kepada 200.000 peserta setiap tahun.
Pada tingkat mahir, Kominfo memiliki program Digital Leadership Academy untuk para pembuat kebijakan digital, baik di sektor pemerintahan maupun swasta. Setiap tahun, kementerian membuka 300 hingga 500 kursi.
Kominfo berencana menampilkan agenda literasi digital Indonesia pada Presidensi G20 Indonesia tahun ini. Selain menjadi tuan rumah G20, Indonesia melalui Kementerian Kominfo menjadi ketua untuk forum Digital Economy Working Group (DEWG).
Pertemuan kedua DEWG dijadwalkan berlangsung bulan ini di Yogyakarta.
Baca juga: BNI pastikan keamanan simpanan dana nasabah dukung perekonomian
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022
"Ekonomi digital berkaitan sekali dengan talenta digital," kata Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate dalam wawancara khusus bersama tim redaksi ANTARA, dikutip Rabu.
Ekonomi digital setidaknya ditopang oleh dua hal penting, infrastruktur digital dan talenta digital. Pemerintah Indonesia sedang gencar membangun infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi yang merata di seluruh Indonesia.
Kementerian tersebut memiliki program penggelaran kabel serat optik, baik di darat dan laut, salah satunya jaringan Palapa Ring. Sementara untuk wilayah yang tidak bisa dijangkau kabel, Kominfo sedang menyiapkan satelit multifungsi berkapasitas besar.
Saat ini, pemerintah sedang membangun SATRIA-1 dan satelit cadangan, masing-masing berkapasitas 150GBps. Satelit akan digunakan untuk menyediakan akses internet di 150.000 titik, antara lain sekolah, kantor desa, kantor kepolisian dan fasilitas layanan kesehatan.
Baca juga: Kemarin, proyeksi pertumbuhan ekonomi turun-kursi Garuda
Pembangunan infrastruktur TIK ini akan terasa bagi masyarakat ketika talenta digital bisa memanfaatkan teknologi tersebut.
"Infrastuktur yang dibangun harus bisa dimanfaatkan di hilir. Hilir ruang digital sangat bergantung pada kesiapan talenta digital," kata Johnny.
Untuk menyiapkan talenta digital yang cakap, Kominfo membagi program dalam tiga tingkatan. Tingkat dasar berupa pelatihan literasi digital, melalui Gerakan Nasional Literasi Digital.
Target pemerintah untuk pelatihan ini sangat masih, hanya pada 2021 saja ada sekitar 12,5 juta orang yang mengikuti pelatihan literasi digital.
Pada tingkat menengah, Kominfo menyiapkan Digital Talent Scholarship antara lain untuk lulusan sekolah menengah atas dan perguruan tinggi. Untuk program ini, pemerintah bekerja sama dengan universitas di dalam negeri dan perusahaan teknologi untuk memberikan pelatihan kepada 200.000 peserta setiap tahun.
Pada tingkat mahir, Kominfo memiliki program Digital Leadership Academy untuk para pembuat kebijakan digital, baik di sektor pemerintahan maupun swasta. Setiap tahun, kementerian membuka 300 hingga 500 kursi.
Kominfo berencana menampilkan agenda literasi digital Indonesia pada Presidensi G20 Indonesia tahun ini. Selain menjadi tuan rumah G20, Indonesia melalui Kementerian Kominfo menjadi ketua untuk forum Digital Economy Working Group (DEWG).
Pertemuan kedua DEWG dijadwalkan berlangsung bulan ini di Yogyakarta.
Baca juga: BNI pastikan keamanan simpanan dana nasabah dukung perekonomian
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022