Tingkat inflasi di Provinsi Kalimantan Selatan bulan April 2022 mencapai 1,15 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 112,43 dan tiga kota IHK di Kalimantan Selatan, semuanya mengalami inflasi.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalsel Yos Rusdiansyah di Banjarbaru, Selasa menyebutkan inflasi terjadi karena kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya seluruh indeks kelompok pengeluaran secara signifikan.
"Inflasi di Kota Banjarmasin sebesar 1,22 persen dengan Indek Harga Konsumen 112,40, Kotabaru 0,90 persen dengan IHK 113,46; dan Kota Tanjung 0,68 persen dengan IHK 111,56," sebut Yos.
Kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan signifikan, yakni kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,70 persen, kelompok pakaian dan alas kaki 0,68 persen.
Kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar lainnya 0,32 persen, kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga 1,00 persen, dan kelompok kesehatan 0,28 persen.
Kelompok transportasi 4,03 persen, informasi, komunikasi dan jasa keuangan 0,21 persen, rekreasi dan budaya 0,93 persen, penyediaan makanan dan minuman 0,05 persen, perawatan pribadi 0,29 persen.
Komoditas yang mengalami kenaikan harga dengan andil inflasi tertinggi antara lain angkutan udara, minyak goreng, bensin, bahan bakar rumah tangga, cumi-cumi, mangga, cabai merah, ikan gabus, mobil, dan bayam.
Jika dihitung berdasarkan tahun kalender, pada April 2022 Kalimantan Selatan mengalami inflasi 2,69 persen sedangkan tingkat inflasi tahun ke tahun (April 2022 terhadap April 2021) sebesar 5,02 persen.
Sementara itu, perbandingan inflasi antarkota di Kalimantan dari 90 kota di Indonesia semua mengalami inflasi dan tertinggi di Tanjung Pandan 2,58 persen dan inflasi terendah di Gunung Sitoli 0,22 persen.
Di wilayah Pulau Kalimantan, seluruh kota mengalami inflasi dengan inflasi tertinggi terjadi di Sintang, Kalimantan Barat, 1,58 persen dan terendah terjadi di Tanjung Selor 0,60 persen.
Baca juga: Kalsel alami inflasi 0,93 persen pada Maret 2022
Baca juga: Ekonom: Saatnya Kalsel mengurangi ketergantungan pada sektor tambang
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalsel Yos Rusdiansyah di Banjarbaru, Selasa menyebutkan inflasi terjadi karena kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya seluruh indeks kelompok pengeluaran secara signifikan.
"Inflasi di Kota Banjarmasin sebesar 1,22 persen dengan Indek Harga Konsumen 112,40, Kotabaru 0,90 persen dengan IHK 113,46; dan Kota Tanjung 0,68 persen dengan IHK 111,56," sebut Yos.
Kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan signifikan, yakni kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,70 persen, kelompok pakaian dan alas kaki 0,68 persen.
Kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar lainnya 0,32 persen, kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga 1,00 persen, dan kelompok kesehatan 0,28 persen.
Kelompok transportasi 4,03 persen, informasi, komunikasi dan jasa keuangan 0,21 persen, rekreasi dan budaya 0,93 persen, penyediaan makanan dan minuman 0,05 persen, perawatan pribadi 0,29 persen.
Komoditas yang mengalami kenaikan harga dengan andil inflasi tertinggi antara lain angkutan udara, minyak goreng, bensin, bahan bakar rumah tangga, cumi-cumi, mangga, cabai merah, ikan gabus, mobil, dan bayam.
Jika dihitung berdasarkan tahun kalender, pada April 2022 Kalimantan Selatan mengalami inflasi 2,69 persen sedangkan tingkat inflasi tahun ke tahun (April 2022 terhadap April 2021) sebesar 5,02 persen.
Sementara itu, perbandingan inflasi antarkota di Kalimantan dari 90 kota di Indonesia semua mengalami inflasi dan tertinggi di Tanjung Pandan 2,58 persen dan inflasi terendah di Gunung Sitoli 0,22 persen.
Di wilayah Pulau Kalimantan, seluruh kota mengalami inflasi dengan inflasi tertinggi terjadi di Sintang, Kalimantan Barat, 1,58 persen dan terendah terjadi di Tanjung Selor 0,60 persen.
Baca juga: Kalsel alami inflasi 0,93 persen pada Maret 2022
Baca juga: Ekonom: Saatnya Kalsel mengurangi ketergantungan pada sektor tambang
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022