Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, terus melakukan antisipasi  risiko dan dampak yang diakibatkan oleh bencana terhadap masyarakat di kawasan rawan bencana.

"Sejumlah kegiatan yang kerap dilakukan BPBD dalam hal ini seperti dengan melakukan sosialisasi serta memberikan pelatihan pencegahan bencana kepada masyarakat dari tingkat desa hingga kecamatan," kata Kepala BPBD Tanah Bumbu Eryanto Rais di Batulicin Jumat.

Selain itu BPBD juga melakukan kegiatan pemberitaan melalui Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops).

Ia mengatakan, pemerintah daerah memiliki gedung yang dapat dijadikan sebagai fasilitas untuk menyiarkan pemberitaan terkait bencana dengan berkoordinasi dengan Dinas Kominfo.

Dari tujuh jenis potensi bencana yang terjadi di Tanah Bumbu, didominasi oleh bencana banjir, kebakaran hutan dan lahan, angin puting beliung, dan longsor.

Sebagai bentuk pencegahan, saat ini petugas BPBD juga turun ke lapangan untuk melakukan pemetaan terhadap daerah-daerah yang dianggap rawan bencana banjir.

"Bahkan BMKG sampai saat ini tidak bisa memprediksi alam kita ini khususnya Kotabaru dan Tanah Bumbu, jadi iklim kita tidak bisa ditentukan dibanding dengan Kabupaten atau Kota lain di Kalimantan Selatan," ujarnya.

Oleh sebab itu pihaknya dituntut untuk selalu sigap di kala bencana yang berpotensi terjadi kapan saja. Untuk itu dalam melaksanakan tugasnya, BPBD juga bekerjasama dengan stakeholder dan unsur terkait yang terlibat dalam penanganan bencana.

"Alhamdulillah dengan stakeholder terkait seperti KPH Kusan, dan unit Basarnas yang sudah ada di Tanah Bumbu, komunikasi kita lebih cepat sehingga sekarang penanganan bencana tentu lebih cepat jika dibanding dengan dulu," kata Eryanto.

Pewarta: Sujud Mariono

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022