Banjarmasin (Antaranews Kalsel ) - Kepariwisataan di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, kini mengalami peningkatan, khususnya di sektor pariwisata susur sungai Martapura yang menjadi andalan.
Kabid Pengembangan Pariwisata Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Banjarmasin Khuzaimi dalam acara workshop industri kepariwisataan di Aula Kayuh Baimbai, Balaikota, Selasa, mengungkapkan, ada tiga arah wisata susur sungai yang kini menjadi andalan kepariwisataan Banjarmasin.
"Tiga arah untuk wisata susur sungai itu kini dipusatkan dimulainya dari dermaga Siring di Jalan Piare Tendean atau Pasar Terapung siring Tendean seberang Mesjid Raya Sabilal Muhtadin," ujarnya.
Diutarakan dia, arah wisata susur sungai pertama dari Pasar Terapung di Siring Piare Tendean hingga ke Pasar Terapung di Sungai Kuin, dengan durasi waktu sekitar satu setengah jam perjalanan menggunakan trasportasi sungai menyusuri sungai Martapura.
"Paket dalam perjalanan susur sungai ini objek wisata Makam Sultan Suriansyah, Mesjid Sultan Suriansyah, pulau kembang, pasar terapung, dan pemandangan uniknya kehidupan masyarakat tinggal di pinggiran sungai," ungkapnya.
Sedangkan arah wisata susur sungai Martapura yang kedua, lanjut Khuzaimi, dari Pasar Terapung di Siring Tendean hingga ke Pasar Terapung Lokbaintan masuk wilayah Kabupaten Banjar, dengan durasi kurang lebih satu jam.
Di mana dalam perjalanan itu, tambah dia, wisatawan bisa juga menyaksikan kampung batik sasirangan atau batik khas Kalimantan Selatan, Museum Wasaka, dan rumah makan soto Banjar terkenal.
Yang trakhir, ungkap Khuzaimi, arah wisata susur sungai dari Pasar Terapung di Siring Piare Tendean hingga ke makam Habib Basirih, yakni, wisata relegi.
Menurut dia, tiga arah wisata susur sungai ini memberikan petualangan menarik bagi wisatawan untuk merasakan keasrian dan kehidupan alami yang unik bagi kebudayaan warga Kota Banjarmasin yang kebanyakan tinggal dipinggiran sungai.
"Banyak hal yang menarik yang bisa dirasakan dan disaksikan saat wisatawan melakukan wisata susur sungai ini dengan trasportasi sungai khas daerah ini, yakni, kelotok," tuturnya.
Karena "kelotok" menjadi sarana penting dalam kepariwisataan ini, pihaknya pun mengingatkan bagi para nahkoda untuk meningkatkan sarana keselamatan bagi penumpang, yakni, dengan melengkapi peralatan keselamatan.
"Untuk memberikan pelayanan yang baik bagi pengunjung pariwisata daerah ini, maka instansi kita mengadakan workshop industri kepariwisataan, dengan tema Banjarmasin menyongsong wisata susur sungai," paparnya.
Dalam acara ini, ujar dia, diundang sekitar 54 nahkoda kelotok yang biasa mangkal di pasar Siring Piare Tendean, ditambah sopir sampan, dan komunitas pemerhati kepariwisataan daerah ini.
"Intinya semua sudah bersepakat, akan meningkatkan pelayanan dan menjaga kenyamanan para wisatawan yang datang kedaerah ini, sebab ini menjadi peningkatan ekonomi daerah dan masyarakat,"
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015
Kabid Pengembangan Pariwisata Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Banjarmasin Khuzaimi dalam acara workshop industri kepariwisataan di Aula Kayuh Baimbai, Balaikota, Selasa, mengungkapkan, ada tiga arah wisata susur sungai yang kini menjadi andalan kepariwisataan Banjarmasin.
"Tiga arah untuk wisata susur sungai itu kini dipusatkan dimulainya dari dermaga Siring di Jalan Piare Tendean atau Pasar Terapung siring Tendean seberang Mesjid Raya Sabilal Muhtadin," ujarnya.
Diutarakan dia, arah wisata susur sungai pertama dari Pasar Terapung di Siring Piare Tendean hingga ke Pasar Terapung di Sungai Kuin, dengan durasi waktu sekitar satu setengah jam perjalanan menggunakan trasportasi sungai menyusuri sungai Martapura.
"Paket dalam perjalanan susur sungai ini objek wisata Makam Sultan Suriansyah, Mesjid Sultan Suriansyah, pulau kembang, pasar terapung, dan pemandangan uniknya kehidupan masyarakat tinggal di pinggiran sungai," ungkapnya.
Sedangkan arah wisata susur sungai Martapura yang kedua, lanjut Khuzaimi, dari Pasar Terapung di Siring Tendean hingga ke Pasar Terapung Lokbaintan masuk wilayah Kabupaten Banjar, dengan durasi kurang lebih satu jam.
Di mana dalam perjalanan itu, tambah dia, wisatawan bisa juga menyaksikan kampung batik sasirangan atau batik khas Kalimantan Selatan, Museum Wasaka, dan rumah makan soto Banjar terkenal.
Yang trakhir, ungkap Khuzaimi, arah wisata susur sungai dari Pasar Terapung di Siring Piare Tendean hingga ke makam Habib Basirih, yakni, wisata relegi.
Menurut dia, tiga arah wisata susur sungai ini memberikan petualangan menarik bagi wisatawan untuk merasakan keasrian dan kehidupan alami yang unik bagi kebudayaan warga Kota Banjarmasin yang kebanyakan tinggal dipinggiran sungai.
"Banyak hal yang menarik yang bisa dirasakan dan disaksikan saat wisatawan melakukan wisata susur sungai ini dengan trasportasi sungai khas daerah ini, yakni, kelotok," tuturnya.
Karena "kelotok" menjadi sarana penting dalam kepariwisataan ini, pihaknya pun mengingatkan bagi para nahkoda untuk meningkatkan sarana keselamatan bagi penumpang, yakni, dengan melengkapi peralatan keselamatan.
"Untuk memberikan pelayanan yang baik bagi pengunjung pariwisata daerah ini, maka instansi kita mengadakan workshop industri kepariwisataan, dengan tema Banjarmasin menyongsong wisata susur sungai," paparnya.
Dalam acara ini, ujar dia, diundang sekitar 54 nahkoda kelotok yang biasa mangkal di pasar Siring Piare Tendean, ditambah sopir sampan, dan komunitas pemerhati kepariwisataan daerah ini.
"Intinya semua sudah bersepakat, akan meningkatkan pelayanan dan menjaga kenyamanan para wisatawan yang datang kedaerah ini, sebab ini menjadi peningkatan ekonomi daerah dan masyarakat,"
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015