Barabai, (Antaranews Kalsel) - Dinas Kesehatan Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan, mewaspadai serangan nyamuk demam berdarah dengue yang biasanya terjadi pada November dan Desember.


Kepala Bidang Progam Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Hulu Sungai Tengah (HST) Mursalin di Berabai, Selasa, mengatakan kondisi cuaca saat ini rawan penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD), karena curah hujan cukup tinggi.

"Curah hujan dengan intensitas tinggi masih akan terus berlangsung hingga beberapa bulan ke depan sehingga masyarakat harus benar-benar waspada terutama dengan menjaga kebersihan lingkungan," katanya.

Menurut dia, gerakan 3M, yaitu menguras, menutup, dan mengubur menjadi salah satu upaya pencegahan yang cukup efektif untuk menghindari serangan nyamuk berdarah tersebut.

Selain itu, tambah dia, juga perlu dilakukan cara-cara pencegahan gigitan nyamuk misalkan tidur pakai kelambu, mengoles krem anti nyamuk dan lainnya secara rutin.

Terkait "fogging" atau pengasapan, kata dia, hanya efektif membunuh nyamuk dewasa, tidak sampai membunuh jentik-jentik nyamuk.

Selain itu, pengasapan juga menimbulkan polusi udara yang mempengaruhi kesehatan masyarakat, karena bahannya dari pestisida (racun).

Namun, tambah dia, selama ini masyarakat justru lebih memilih dilakukan pengasapan, karena merasa lebih praktis dan aman.

"Saat ini sudah tercatat ada satu penderita DBD, sehingga kami sangat berharap kepada masyarakat agar bisa lebih waspada," katanya.

Sesuai standar WHO, pengasapan dilakukan apabila ada penderita positif DBD dan jentik-jentik nyamuk diwilayahnya.

Apabila ada warga yang terkena demam tinggi disertai bintik-bintik merah, kata dia, segera bawa ke puskesmas terdekat

Pewarta: Fathurrahman

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015