Banjarbaru, (Antaranews Kalsel) - Provinsi Kalimantan Selatan berupaya mewujudkan kemandirian dan ketahanan pangan melalui inovasi dan teknologi bidang pertanian untuk lebih meningkatkan produktivitas pangan.


"Kalsel harus mampu menjadi provinsi yang mandiri dalam bidang ketahanan pangan," ujar Penjabat Gubernur Kalsel Tarmizi Abdul Karim di Banjarbaru, Senin.

Ia mengatakan hal tersebut pada peringatan hari pangan sedunia dan apel gabungan pegawai di lingkungan Pemprov Kalsel di kantor Setdaprov Kalsel di Banjarbaru.

Menurut dia, kemandirian dan ketahanan pangan bisa diwujudkan melalui inovasi teknologi di bidang pertanian sehingga produktivitas pangan semakin meningkat.

"Inovasi teknologi pertanian sangat diperlukan karena luas area lahan pertanian termasuk di Kalsel semakin berkurang seiring semakin pesatnya pembangunan," ungkapnya.

Disebutkan, sejauh ini produksi pertanian di Kalsel cukup bagus dan cenderung meningkat meskipun saat ini seluruh wilayah dilanda kekeringan akibat musim kemarau.

Ia menyebutkan, produktivitas padi yang merupakan makanan pokok bagi masyarakat Kalsel meningkat dari target yang ditetapkan meski banyak areal persawahan kekeringan.

"Kekeringan menyebabkan lahan pertanian gambut tidak bisa ditanami tetapi di sisi lain lahan lebak justru bisa sehingga menopang produktivitas hasil pertanian," ujarnya.

Dikatakan, selain padi, hasil kebun lain yang relatif berhasil selama musim kemarau yakni jagung dan kedelai yang produksinya lebih meningkat dibanding sebelumnya.

"Produksi jagung dan kedelai juga meningkat selama kemarau sehingga secara umum ketahanan pangan di Kalsel sudah cukup baik dan harus bisa ditingkatkan," kata dia.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Siti Rahmi mengatakan, produktivitas padi di Kalsel diperkirakan melampaui target yang ditetapkan pemerintah daerah hingga akhir tahun 2015.

"Produksi padi pada tahun ini lebih meningkat dari target 2,1 juta ton menjadi 2,2 juta ton sehingga bisa memenuhi kebutuhan makanan pokok bagi masyarakat," katanya.

Pewarta: Yose Rizal

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015