Pertamina Hulu Indonesia Regional 3 Zona 9 Tanjung Field, Kabupaten Tabalong saat ini mengandalkan produksi minyak di Lapangan Warukin dan Tanjung.

 Di dua lapangan minyak ini sekitar 134 sumur minyak termasuk 39 sumur injeksi masih produktif jelas Manajer Tanjung Field Sigid Setiawan di Tanjung, Rabu.

"Capaian produksi minyak kita tahun lalu 104 persen atau 2.103 barel per hari dari Rencana Kerja Pemerintah dengan mengandalkan sumur produktif di Lapangan Warukin dan Tanjung," jelas Sigid didampingi PIC Comrel Tanjung Field, Ruspandi.

Untuk produksi di Lapangan Tepian yang terdapat 20 sumur minyak terpaksa dihentikan karena diambil alih PT Adaro Indonesia sebagai lokasi ekploitasi batu bara menyusul adanya kesepakatan    

Meski hanya tersisa dua lapangan Sigid optimis target produksi minyak tahun ini sebesar 2.120 barel per hari bisa tercapai.

 Lapangan minyak Tanjung sendiri mulai dieksplorasi sejak 1898.

Selanjutnya dengan berbagai strategi untuk dongkrak produksi minyak, Pertamina menerapkan metode perolehan minyak tahap lanjut (Enhanced Oil Recovery/EOR) dengan metode polymer flooding.

 Khsusnya pada lapangan yang telah cukup lama diproduksikan Pertamina EP resmi menerapkan metode perolehan minyak tahap lanjut (Enhanced Oil Recovery/EOR) dengan metode polymer flooding.

Umumnya, EOR diterapkan pada lapangan yang telah cukup lama diproduksikan (matured field) atau sumur tua dengan tujuan mengambil minyak tersisa yang tidak dapat diproduksikan dengan metode perolehan primer dan sekunder (water flooding).

 Salah satunya uji coba Injeksi polimer di sumur migas T.46 di Kecamatan Murung Pudak sejak 2018 dan kini masih tahap evaluasi.

Uji coba ini merupakan kolaborasi Dirjen migas, SKK migas dan stakeholder di Kabupaten Tabalong.

Pewarta: Herlina Lasmianti

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022