Wali Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan H Ibnu Sina mengungkapkan, empat wali kota termasuk dirinya sudah menata bantaran sungai Martapura yang kini terlihat saat ini.
Menurut dia, di Banjarmasin, Rabu, penataan bantaran sungai Martapura khususnya pembangunan siring sungai tersebut adalah program berkelanjutan dari wali kota ke wali kota hingga kini.
"Siring hampir 3,5 kilometer yang terbangun itu dikerjakan 4 wali kota," tuturnya.
Menurut dia, pembangunan siring sungai itu direncanakan pada zaman Wali Kota Banjarmasin H Sofyan Arpan (1999--2003), mulai diwujudkan pada Wali Kota H Yudhi Wahyuni (2005--2010) dengan membangun siring Piare Tendean dan Sudirman.
Kemudian, kata Ibnu Sina, pada periode wali kota selanjutnya H Muhidin (2010--2015) keberlanjutan pembangunan siring sungai dilakukan diantaranya siring RE Martadinata dan RK Ilir.
"Juga dibangun menara pandang dan patung bekantan di siring Piare Tendean," tuturnya.
Pada masa kepemimpinannya di periode pertama (2016--2021) didampingi H Hermansyah, Ibnu Sina mengklaim membangun dermaga pasar terapung, meneruskan pembangunan siring di Sungai Baru dan sekitarnya.
"Masuk lagi diperiode kedua saya ini bersama H Arifin Noor, kita bangun lagi siring di Muara Kelayan, di sana kita bangun juga taman kota, dulunya sana kawasan kumuh, kini sudah terlihat indah," ucap Ibnu Sina.
Tidak hanya sampai di situ saja, kata dia, pihaknya hingga periode kepemimpinan 2021--2024 ini akan terus melakukan penataan bantaran sungai, khususnya sungai Martapura tersebut, karena sebagai jantung pariwisata Kalsel.
Menurut dia, Kota Banjarmasin merupakan kota berbasis sungai, di kepemimpinan ini berupaya untuk mewujudkan kota Banjarmasin kota sungai terindah di Indonesia.
Tentunya, ucap Ibnu Sina, upaya ini didukung pula pemerintah provinsi dan pemerintah pusat, sebagaimana pembangunan siring sungai Martapura tersebut dibantu APBD provinsi dan APBN.
"Jadi dilakukan secara kolaborasi, hingga bisa secepatnya itu terwujud," paparnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022