Siring Luar atau Sayap Bendungan Pitap di Desa Nungka Kecamatan Awayan Kabupaten Balangan kembali mengalami retakan dan longsor setelah sebelumnya pada Desember 2017 silam sempat tertangani.

Salah satu pengunjung, Armansyah di Paringin Rabu mengatakan Sayap Siring tersebut sudah lama retak dan longsor, namun belum ada penanganan dari pihak Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan II Kementerian PUPR.

"Sudah lama longsor dan retak, tapi Bendungan Pitap ini kewenangan Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan II, Kementerian PUPR, jadi bingung menyampaikannya kemana, takutnya mereka belum tahu kejadian tersebut," katanya.

Diduga, ambruknya siring di Desa Nungka, Kecamatan Awayan waktu itu, karena pondasi yang tipis dan retak, dan ditangani pada masa 2017-2018 silam.

Kini lima tahun berselang, pada Selasa (11/1/) berdasarkan penelusuran awak media, siring tersebut tampak kembali mengalami longsor sepanjang kurang lebih lima meter, serta pada bagian siring juga tampak retakan pada dinding siring sayap bendungan.

Untuk diketahui bersama, Bendungan Pitap adalah satu bendungan terbesar di Kabupaten Balangan Provinsi Kalimantan Selatan.

Terletak di Desa Nungka Kecamatan Awayan, Bendungan Pitap dibangun pada tahun 2004 hingga 2011, sebagai penunjang ketahanan nasional, yang menjadi sumber aliran air dan irigasi bagi pertanian, luasannya ribuan hektare yang tersebar pada beberapa kecamatan.

Bendungan Pitap dibangun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Balai Wilayah Sungai Kalimantan II dengan menggunakan Anggaran APBN sebagai berikut, Pada Tahun 2004, Rp11.189.920.000, pada tahun 2005, Rp14.845.000.000, kemudian tahun 2006 Rp22.179.635.000, dan tahun 2007 Rp19.073.670.000, dilanjutkan pada tahun 2011 Rp22.475.238.000.

Selain bendungan, Kementerian PUPR melalui Ditjen Sumber Daya Air juga melakukan pembangunan dan rehabilitasi Jaringan Irigasi Pitap di Kabupaten Balangan untuk meningkatkan suplai air ke area pertanian.

Daerah Irigasi (DI) Pitap dibangun dengan biaya berkisar Rp258 miliar yang akan menjadi jaringan saluran penyuplai air irigasi.

Bendungan Pitap ini, rencananya akan mengairi seluas kurang lebih 4.144 hektare lebih lahan persawahan yang mencakup wilayah Paringin seluas 1,073 hektare, yaitu Desa Putat Basiun Kecamatan Awayan seluas 1.027 hektare, Desa Lok Batung Kecamatan Batumandi seluas 577 hektar, Desa Sikontan, Baramban, Purun dan Badalungga seluas 410 hektare.

Bendung Pitap kini menjadi lokasi rekreasi keluarga, karena dibangun wilayah pertamanan khusus bagi pengunjung, bahkan warga sekitar juga menjadikan areal lokasi sebagai tempat untuk memancing ikan lokal.

Pewarta: Ragil Darmawan

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022