Banjarmasin, (AntaranewsKalsel) - Kualifikasi Pra-PON Sepakbola Zona Kalimantan yang dijadwalkan mulai bertanding 4-8 Oktober di Stadiun 17 Mei Banjarmasin, Kalimantan Selatan, tidak diizinkan digelar.


Ketua Panitia Kualifikasi Pra-PON Sepakbola Zona Kalimantan Djumadri Masrun saat jumpa pers di Stadiun 17 Mei, Minggu, menyatakan, gelar pertandingan kualifikasi Pra-PON sebenarnya sudah sangat siap dilangsungkan, namun tiba-tiba pihak berwajib meminta untuk dibatalkan.

"Dengan artian, izin pertandingan dicabut, dari Polda menyatakan atas rekomendasi Mabes Polri," ujarnya.

Padahal, kata dia, pertandingan akan dimulai antara kontengen sepakbola Kalimantan Utara (Kaltara) Vs Kalimantan Barat (Kalbar), dan akan dilanjutkan antara Kalimantan Selatan (Kalsel) Vs Kalimantan Tengah (Kalteng).

"Sekitar pukul 14.00 Wita saat para pemain melakukan pemanasan akan mulai bertanding, tiba-tiba keluar surat dari pihak berwajib itu," ungkapnya.

Kebijakan tersebut, kata dia, membuat pihaknya sebagai panitia yang menyiapkan jauh-jauh hari pelaksanaan ini begitu sangat kecewa demikian pula semua kontengen provinsi yang sudah mengikuti.

"Kita sangat kecewa dengan Menteri Olahraga dan tim transisi yang mengeluarkan semena-mena rekomendasi kepada pihak berwajib agar tidak diizinkan digelarnya kualifikasi Pra-PON ini secara tiba-tiba," tegasnnya.

Menurut Djumadri, pihaknya akan melayangkan nota protes kepada pihak Komite Olahraga Nasioanl Indonesia (KONI) yang merekomendasikan digelarnya pertandingan Pra-PON ini, kemudian menembuskannya Kementerian Olahraga dan tim transisi PSSI bentukan Kemenpora.

Bahkan, kata dia, pihaknya bersama, dari Kalsel, Kalbar, Kalteng, dan Kaltara yang merasakan kekecewaan atas kebijakan ini akan membuat sebuah deklarasi Kalimantan Kecewa.

"Besok (5/10) kita akan lakukan itu bersama, bahkan karena kekecewaan ini sebagian berpikiran untuk menyatakan kemerdekaan sepakbola di tanah borneo ini," ujarnya.

Dia menyatakan, atas pembatalan gelar ini, sangat banyak yang dirugikan, khususnya para kontengen dari Kalimantan Barat (Kalbar) dan Kalimantan Utara (Kaltara) yang jauh-jauh datang ke Banjarmasin.

"Memang ada ide, untuk digelar pertandingan eksebisi mengganti Kualifikasi Pra-PON yang dilarang digelar ini, meski semua sempat setuju, namuan karena beban biaya yang tidak bisa ditanggung panitia, maka urung dilaksanakan," ungkap Djumadri.

Pewarta: Sukarli

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015