Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengatakan saat menjadi tuan rumah G20, Indonesia harus dapat memberikan contoh kerja sama yang baik dalam mengatasi perubahan iklim dan mengelola lingkungan secara berkelanjutan.

"Dalam rangka presidensi Indonesia di G20, Indonesia harus dapat memberikan contoh dalam bekerja sama mengatasi perubahan iklim dan mengelola lingkungan secara berkelanjutan dengan tindakan nyata," kata Wapres di acara Anugerah Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (Proper) Tahun 2021 di Istana Wapres Jakarta, Selasa.

Penanganan perubahan iklim, lanjut Wapres, harus dapat bergerak maju seiring dengan cara mengatasi berbagai tantangan global lain, seperti pengentasan kemiskinan dan pencapaian target tujuan pembangunan berkelanjutan atau sustainable development goals (SDGs).

Wapres meminta seluruh pelaku dunia usaha dan bisnis untuk berkontribusi dalam penanganan masalah perubahan iklim serta pengelolaan lingkungan berkelanjutan, khususnya di Indonesia.

Baca juga: Wapres bertolak ke Aceh dan Medan

"Saya mengharapkan peran aktif kalangan dunia usaha dalam mengatasi masalah perubahan iklim dan pengelolaan lingkungan hidup berkelanjutan," katanya.

Hal yang dapat dilakukan para pelaku usaha dalam mengatasi masalah perubahan iklim antara lain ialah berpartisipasi dalam rencana target Forestry and Other Land Use atau FoLU Net Carbon Sink 2030.

"Ini untuk mengurangi dampak buruk perubahan iklim, karena Indonesia berkomitmen tinggi terhadap pengurangan emisi gas rumah kaca," katanya.

Selain itu, Wapres juga meminta para pelaku usaha untuk memiliki komitmen sungguh-sungguh dalam mendukung target Indonesia mencapai Net Zero Emission pada 2060.

Sementara itu, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar mengatakan para pelaku usaha telah memberikan dukungan dalam menurunkan emisi gas rumah kaca, sebagai upaya memenuhi komitmen dunia.

"Dunia usaha juga telah mengawali dukungan dalam rangka penurunan emisi gas rumah kaca, memenuhi komitmen dunia sebagaimana penegasan Pemerintah RI yang disampaikan Presiden di COP 26 Perubahan Iklim di Glasgow, FoLU Net Carbon Sink 2030," kata Siti.

Dalam konteks Proper, Siti mengatakan upaya mitigasi perubahan iklim tersebut berkaitan antara lain dengan pembangunan dan pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH) berbasis keanekaragaman hayati.

"Pada tahun 2021 ini, tercatat area binaan mencapai 286.468,9 hektar, yang tersebar di 27 provinsi," ujar Siti Nurbaya.

Baca juga: Wapres dorong pembangunan kawasan industri halal di Gresik

Pewarta: Fransiska Ninditya

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021