Saham-saham Jerman ditutup lebih tinggi pada perdagangan Senin waktu setempat (27/12/2021), mencatat kenaikan untuk hari keempat berturut-turut dengan indeks acuan DAX 40 di Bursa Efek Frankfurt terangkat lagi 0,40 persen atau 78,94 poin, menjadi menetap di 15.835,25 poin.
Indeks DAX 40 meguat 1,04 persen atau 162,84 poin menjadi 15.756,31 poin pada Kamis (23/12/2021), setelah bertambah 0,95 persen atau 146,03 poin menjadi 15.593,47 poin pada Rabu (22/12/2021), dan melonjak 1,36 persen atau 207,77 poin menjadi 15.447,44 poin pada Selasa (21/12/2021).
Bursa Efek Frankfurt ditutup pada Jumat (24/12/2021) untuk hari libur perayaan Natal.
Baca juga: Saham Jerman finis di zona merah
Dari 40 saham perusahaan-perusahaan besar pilihan yang menjadi komponen indeks DAX 40, sebanyak 31 saham berhasil membukukan keuntungan, sementara delapan saham mengalami kerugian dan satu saham diperdagangkan tidak berubah.
Bursa Efek Frankfurt terhitung sejak 20 September 2021 secara resmi memperluas komponen indeks DAX 30 menjadi 40 saham atau menjadi indeks DAX 40.
Infineon Technologies AG, perusahaan manufaktur produsen semikonduktor Jerman, terdongkrak 2,34 persen, merupakan pencetak keuntungan paling banyak (top gainer) dari saham-saham unggulan atau blue chips.
Baca juga: Saham Jerman kembali "memerah"
Disusul oleh saham perusahaan jasa pengiriman paket dan manajemen rantai pasokan multinasional Jerman Deutsche Post AG yang meningkat 1,53 persen, serta perusahaan industri farmasi dan bahan kimia global Merck menguat 1,24 persen.
Di sisi lain, HelloFresh , sebuah perusahaan penyedia jasa makanan daring, menderita kerugian paling banyak (top loser) di antara saham-saham unggulan, dengan harga sahamnya kehilangan 1,46 persen.
Diikuti oleh saham perusahaan energi multinasional Jerman yang menghasilkan dan perdagangan listrik di Asia-Pasifik, Eropa dan Amerika Serikat, RWE AG yang tergelincir 0,68 persen; serta perusahaan yang mengembangkan, memproduksi, mendistribusikan dan menjual berbagai macam produk otomotif Jerman Daimler AG turun 0,29 persen.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021