Komandan Distrik Militer (Dandim) 1005 Barito Kuala (Batola) Letkol Arm Ari Priyudono melaunching atau meluncurkan Program Prioritas Kodam VI/Mulawarman, Jumat (17/12) pagi.
Launching diikuti Wakil Bupati Batola H Rahmadian Noor, Kapolres Batola AKBP Lalu Mochammad Syahir Arif dan jajaran, Kadistan TPH Batola Murniati, Kadis Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Batola Rahmanudin, Camat Marabahan Eko Purnama Sakti dan undangan tersebut ditandai penebaran 5.000 bibit ikan patin di kolam milik Kodim 1005/Batola seluas 14 x 45 meter, di Jalan Panglima Batur Marabahan.
Selain itu, launching dilaksanakan secara live bersama Pangdam VI/Mulawarman Mayjend TNI Teguh P Rumekso itu telah diterapkan tanaman padi jenis siam di lahan seluas 0,5 hektare, budidaya hurtikultura jenis cabai, kacang, tomat, dan kangkung di demplot seluas 0,5 hektare serta tanaman hidroponik selada.
Dandim 1005/Batola Ari Priyudono mengatakan, kegiatan yang dilakukan tersebut bertujuan untuk mengedukasi masyarakat dan jajaran kodim terhadap budidaya program unggulan ketahanan pangan.
“Harapan kami melalui cara ini bisa memacu masyarakat dan jajaran kodim untuk membudidayakan segala jenis pangan dalam upaya menciptakan ketahanan pangan,” katanya.
Sementara, Pangdam VI/Mulawarman Mayjend TNI Teguh P Rumekso dalam sambutannya melalui video conference (vicon) mengatakan, pandemi COVID-19 telah berdampak besar pada ekonomi dan ketahanan pangan.
Badan Kesehatan Dunia, sebutnya, menyampaikan akan terjadi krisis pangan global sehingga Presiden Joko Widodo (Jokowi) merespon peringatan tersebut dengan mengambil satu kebijakan untuk membentuk program ketahanan pangan di wilayah masing-masing.
Pandemi COVID-19, tambahnya, telah menghambat pertumbuhan produksi pertanian dan mempengaruhi ketahanan pangan global, sehingga menjadi kerangka program peningkatan pertumbuhan ekonomi nasional dan merupakan program nyata pemulihan sistem ketahanan pangan pasca pandemi COVID-19.
Menurut Pangdam, program ketahanan pangan yang dilaksanakan Kodam VI/Mulawarman saat ini sejatinya telah merujuk pada kebijakan nasional tentang tindaklanjut dari MoU antara TNI Angkatan Darat dan Kementerian Pertanian yang difokuskan pada empat hal penting untuk meningkatkan produktivitas pangan non beras, penguatan cadangan pangan daerah dan yang tak kalah penting modernisasi dan mekanisasi pertanian.
Berangkat dari hal tersebut, paparnya, tentunya sangat baik bagi Kodam VI/Mulawarman memformulasikan konsep ketahanan pangan yang efektif berbasis tipologi wilayah dengan metode Integrated Farming System guna mewujudkan daerah sebagai wilayah penyangga kemandirian pangan ibukota negara baru.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021
Launching diikuti Wakil Bupati Batola H Rahmadian Noor, Kapolres Batola AKBP Lalu Mochammad Syahir Arif dan jajaran, Kadistan TPH Batola Murniati, Kadis Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Batola Rahmanudin, Camat Marabahan Eko Purnama Sakti dan undangan tersebut ditandai penebaran 5.000 bibit ikan patin di kolam milik Kodim 1005/Batola seluas 14 x 45 meter, di Jalan Panglima Batur Marabahan.
Selain itu, launching dilaksanakan secara live bersama Pangdam VI/Mulawarman Mayjend TNI Teguh P Rumekso itu telah diterapkan tanaman padi jenis siam di lahan seluas 0,5 hektare, budidaya hurtikultura jenis cabai, kacang, tomat, dan kangkung di demplot seluas 0,5 hektare serta tanaman hidroponik selada.
Dandim 1005/Batola Ari Priyudono mengatakan, kegiatan yang dilakukan tersebut bertujuan untuk mengedukasi masyarakat dan jajaran kodim terhadap budidaya program unggulan ketahanan pangan.
“Harapan kami melalui cara ini bisa memacu masyarakat dan jajaran kodim untuk membudidayakan segala jenis pangan dalam upaya menciptakan ketahanan pangan,” katanya.
Sementara, Pangdam VI/Mulawarman Mayjend TNI Teguh P Rumekso dalam sambutannya melalui video conference (vicon) mengatakan, pandemi COVID-19 telah berdampak besar pada ekonomi dan ketahanan pangan.
Badan Kesehatan Dunia, sebutnya, menyampaikan akan terjadi krisis pangan global sehingga Presiden Joko Widodo (Jokowi) merespon peringatan tersebut dengan mengambil satu kebijakan untuk membentuk program ketahanan pangan di wilayah masing-masing.
Pandemi COVID-19, tambahnya, telah menghambat pertumbuhan produksi pertanian dan mempengaruhi ketahanan pangan global, sehingga menjadi kerangka program peningkatan pertumbuhan ekonomi nasional dan merupakan program nyata pemulihan sistem ketahanan pangan pasca pandemi COVID-19.
Menurut Pangdam, program ketahanan pangan yang dilaksanakan Kodam VI/Mulawarman saat ini sejatinya telah merujuk pada kebijakan nasional tentang tindaklanjut dari MoU antara TNI Angkatan Darat dan Kementerian Pertanian yang difokuskan pada empat hal penting untuk meningkatkan produktivitas pangan non beras, penguatan cadangan pangan daerah dan yang tak kalah penting modernisasi dan mekanisasi pertanian.
Berangkat dari hal tersebut, paparnya, tentunya sangat baik bagi Kodam VI/Mulawarman memformulasikan konsep ketahanan pangan yang efektif berbasis tipologi wilayah dengan metode Integrated Farming System guna mewujudkan daerah sebagai wilayah penyangga kemandirian pangan ibukota negara baru.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021