PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan bersama Badan Pengatur Hilir (BPH) Migas meresmikan tujuh titik lembaga penyalur bahan bakar minyak, melalui program BBM Satu Harga.
"Dengan resminya tujuh titik BBM Satu Harga, Pertamina bersama Kementerian ESDM dan BPH Migas kembali mewujudkan energi berkeadilan bagi saudara-saudara kita yang sebelumnya memiliki keterbatasan akses untuk menikmati energi dengan harga terjangkau,” kata Executive General Manager PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan, Freddy Anwar, Selasa.
Freddy menambahkan realisasi volume penyaluran BBM 1 Harga terus meningkat setiap tahunnya, pada 2021 volume BBM yang tersalurkan kepada masyarakat mencapai 101.896 KL.
Hal ini menunjukkan bahwa program BBM 1 harga ini telah berhasil memberikan akses energi yang mudah dengan harga yang sama hingga ke wilayah 3T di seluruh Indonesia.
Penerapan BBM Satu Harga ini merupakan wujud program energi berkeadilan bagi masyarakat di wilayah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal).
Sejak awal kehadiran program BBM 1 Harga pada 2017 - Desember 2021, Pertamina telah membangun total 323 lembaga penyalur yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia sesuai dengan Perpres No. 63 tahun 2020.
Khusus 2021, sudah terbangun 80 SPBU, jumlah ini melebih dari target awal yang ditentukan pemerintah yakni 76 lokasi.
Pertamina sendiri ditargetkan untuk bisa membangun total 573 SPBU sampai dengan Tahun 2024.
Sedangkan di tahun 2021 ini, Regional Kalimantan telah berhasil mencapai target yang ditetapkan oleh pemerintah yakni 23 SPBU BBM 1 Harga yang tersebar di Provinsi Kalimantan Tengah sejumlah 3 SPBU, Provinsi Kalimantan Selatan sejumlah 1 SPBU, Provinsi Kalimantan Barat sejumlah 14 SPBU, dan Provinsi Kalimantan Utara sejumlah 5 SPBU.
Komite BPH Migas, Abdul Halim dalam sambutannya menyampaikan harapannya akan BBM 1 Harga bagi masyarakat.
“Kami menargetkan BBM 1 Harga tidak hanya dapat mendukung pemerataan energi di seluruh negeri namun juga mendorong pertumbuhan ekonomi dan produktivitas masyarakat di daerah tersebut,” ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021
"Dengan resminya tujuh titik BBM Satu Harga, Pertamina bersama Kementerian ESDM dan BPH Migas kembali mewujudkan energi berkeadilan bagi saudara-saudara kita yang sebelumnya memiliki keterbatasan akses untuk menikmati energi dengan harga terjangkau,” kata Executive General Manager PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan, Freddy Anwar, Selasa.
Freddy menambahkan realisasi volume penyaluran BBM 1 Harga terus meningkat setiap tahunnya, pada 2021 volume BBM yang tersalurkan kepada masyarakat mencapai 101.896 KL.
Hal ini menunjukkan bahwa program BBM 1 harga ini telah berhasil memberikan akses energi yang mudah dengan harga yang sama hingga ke wilayah 3T di seluruh Indonesia.
Penerapan BBM Satu Harga ini merupakan wujud program energi berkeadilan bagi masyarakat di wilayah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal).
Sejak awal kehadiran program BBM 1 Harga pada 2017 - Desember 2021, Pertamina telah membangun total 323 lembaga penyalur yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia sesuai dengan Perpres No. 63 tahun 2020.
Khusus 2021, sudah terbangun 80 SPBU, jumlah ini melebih dari target awal yang ditentukan pemerintah yakni 76 lokasi.
Pertamina sendiri ditargetkan untuk bisa membangun total 573 SPBU sampai dengan Tahun 2024.
Sedangkan di tahun 2021 ini, Regional Kalimantan telah berhasil mencapai target yang ditetapkan oleh pemerintah yakni 23 SPBU BBM 1 Harga yang tersebar di Provinsi Kalimantan Tengah sejumlah 3 SPBU, Provinsi Kalimantan Selatan sejumlah 1 SPBU, Provinsi Kalimantan Barat sejumlah 14 SPBU, dan Provinsi Kalimantan Utara sejumlah 5 SPBU.
Komite BPH Migas, Abdul Halim dalam sambutannya menyampaikan harapannya akan BBM 1 Harga bagi masyarakat.
“Kami menargetkan BBM 1 Harga tidak hanya dapat mendukung pemerataan energi di seluruh negeri namun juga mendorong pertumbuhan ekonomi dan produktivitas masyarakat di daerah tersebut,” ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021