Bursa saham Wall Street menguat pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), dengan indeks S&P 500 mencatat penutupan tertinggi sepanjang masa, karena pelaku pasar mencerna data inflasi yang sejalan dengan ekspektasi, tetapi juga menandai kenaikan tahunan terbesar harga konsumen dalam hampir empat dekade.

Indeks Dow Jones Industrial Average terangkat 216,30 poin atau 0,60 persen, menjadi menetap di 35.970,99 poin. Indeks S&P 500 bertambah 44,57 poin atau 0,95 persen, menjadi berakhir di 4.712,02 poin. Indeks Komposit Nasdaq meningkat 113,23 poin atau 0,73 persen, menjadi ditutup pada 15.630,60 poin.

Semua 11 sektor utama S&P 500 berakhir di wilayah positif, dengan sektor teknologi dan konsumen masing-masing melonjak 2,07 persen dan 2.0 persen, memimpin kenaikan.

Semua indeks mengakhiri sesi lebih tinggi dari penutupan Jumat lalu (3/12/2021), dan indeks S&P 500 membukukan persentase kenaikan mingguan terbesar sejak pekan yang berakhir 5 Februari, karena meredanya kegelisahan atas varian virus corona Omicron membantu memicu reli luas di awal pekan.

Sebuah laporan dari Departemen Tenaga Kerja AS pada Jumat (10/12/2021) menunjukkan harga konsumen melonjak bulan lalu ke tingkat pertumbuhan tahunan 6,8 persen, angka tertinggi dalam lebih dari 39 tahun.

"Tampaknya reaksi hari ini akan menunjukkan pasar mengabaikan angka IHK," kata Chuck Carlson, kepala eksekutif di Horizon Investment Services di Hammond, Indiana. "Pasar selalu melihat ke depan dan mungkin data hari ini merupakan indikasi puncak versus level berkelanjutan."

Inflasi yang persisten karena tantangan rantai pasokan yang sedang berlangsung menunjukkan bahwa Federal Reserve AS dapat mulai memperketat kebijakan moneter akomodatifnya lebih cepat dari yang diperkirakan banyak orang.

"Jelas, ini terutama didorong oleh masalah rantai pasokan," kata Tim Ghriskey, ahli strategi portofolio senior di Inverness Counsel di New York. "Tapi tampaknya masalah ini bisa mereda, dan seiring waktu kita akan melihatnya menjadi moderat. Dan itu akan menghilangkan akselerator inflasi."

Jajak pendapat ekonom Reuters memperkirakan bank sentral menaikkan suku bunga utama dari mendekati nol menjadi 0,25-0,50 persen pada kuartal ketiga tahun depan, diikuti oleh kenaikan lain pada kuartal keempat.

The Fed diperkirakan akan mengadakan pertemuan minggu depan untuk pertemuan kebijakan moneter dua hari, yang akan diteliti oleh pelaku pasar untuk setiap petunjuk mengenai kenaikan suku bunga tersebut bersama dengan kecepatan di mana bank akan mengurangi pembelian obligasinya.

"The Fed telah mengirim telegram tentang pengetatan lebih cepat daripada yang diperkirakan," tambah Carlson. "Pasar lebih nyaman dengan pengetatan Fed jika itu mengurangi ekspektasi inflasi."

Saham perusahaan perangkat lunak Oracle Corp melonjak 15,6% setelah memperkirakan prospek kuartal ketiga yang optimis.

Broadcom Inc terangkat 8,3 persen setelah pembuat chip itu mengumumkan rencana pembelian kembali saham senilai 10 miliar dolar AS.

Elon Musk, kepala eksekutif Tesla Inc, mencuit bahwa dia "berpikir untuk berhenti dari pekerjaan saya & menjadi influencer penuh waktu." Saham pembuat mobil listrik itu naik 1,3 persen.

Southwest Airlines merosot 3,8 persen setelah Goldman Sachs menurunkan peringkat saham maskapai penerbangan komersial itu menjadi "jual" dari "netral."

Volume perdagangan di bursa AS mencapai 9,60 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 11,42 miliar selama 20 hari perdagangan terakhir.
 

Pewarta: Apep Suhendar

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021