Amuntai (Antaranews Kalsel) Pensiunan Pegawai Negeri Sipil (PNS) di usia lanjut masih memiliki potensi memberikan sumbangsih bagi pembangunan apalagi mereka mantan pegawai dan pejabat pemerintah.


Bupati Hulu Sungai Utara Kalimantan Selatan Abdul Wahid di Amuntai Kamis mengatakan melalui wadah organisasi Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) peran pensiunan sipil ini semakin diberdayakan.

"Meski sudah meninggalkan kegiatan aktif di pemerintahan namun para pensiunan PNS masih bisa memberikan sumbangsih, apalagi mereka memiliki pengalaman sebagai aparatur pemerintah" Ujar Wahid.

Menghadiri HUT PWRI se Kalsel ke 53 di Kota Amuntai Wahid mengharapkan peran pensiunan PNS khususnya yang tergabung di PWRI bagi pembangunan.

"Para pensiunan PNS dapat memposisikan diri sebagai pengayom dan teladan bagi masyatakat," kata Wahid lagi.

Sementara Sekretaris Korpri Kalsel Zulkifli mewakili pejabat Guberur Kalsel mengatakan 80 persen warga lanjut usia (lansia) anggota  PWRI masih segar bugar.

"Banyak yang masih aktif di masyarakat seperti bekerja sebagai pengajar PAUD, anggota PKK, pengsaha, bahkan meneruskan pendidikan diperguruan tinggi," katanya.

Potensi lansia ini, kata Zulkifli sangat diperhitungkan mengingat jumlah lansia di Indonesia mencapai 20 juta jiwa 
dan terus bertambah setiap tahun sekitar 100-150 ribu lansia.

"Dengan pengalaman mereka sebagai PNS dan pejabat sangat diharapakan masukan saran dan kritik bagi pembangunan," tandasnya.
 
Ketua PWRI Kalsel Bachran Noor Badriah
Membacakan sambutan Ketua PWRI pusat mengatakan di usia pra lansia 58 -60 tahun  anggota PWRI sebagai mantan PNS dan pejabat negara mereka masih memiliki potensi, bahkan menjadi sumber informasi bagi lingkungan masyarakat.

Dipaparkan, PWRI sebagai ormas yang anggotanya mayoritas pensiunan PNS, berdiri di Jogya pada  24 juli 1962 merespon anjuran Presdien Soekarno yang mengharapkan para pensiunan PNS memiliki wadah yang lebih representatif, berwawasan nasional dalam rangka mempertahankan NKRI.(HSU) Eddy Abdillah

Pewarta: Eddy Abdillah

Editor : Eddy Abdillah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015