Enam buah pertashop milik Badan Usaha Milik Desa Bersama (BUMDESMA) di Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan diresmikan.
Peresmian itu ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Bupati Tapin HM Arifin Arpan dan Wakil Gubernur Kalimantan Selatan, Selasa, saat puncak HUT ke 56 di Gedung Galuh Bastari Rantau.
"Dua sudah beroperasi dan sisanya menyusul setelah selesai pelatihan operator," ujar Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Tapin Rahmadi, Rabu.
Outlet resmi Pertamina itu berada di wilayah Kecamatan Candi Laras Utara, Candi Laras Selatan, Piani, Salam Babaris dan Hatungun.
Baca juga: Desa di Tapin berbisnis dengan pertamina
Menakar keuntungan dari pertashop itu, selain menyerap tenaga kerja dari lokal desa, untuk laba penjualan 850 rupiah per satu liter BBM, nantinya diserap dan dikelola oleh desa.
Untuk satu pertashop itu direncanakan mendapat jatah sekali suplai dari pertamina 3.000 liter, untuk suplai dikatakannya akan berkelanjutan tepatnya berdasarkan permintaan.
"Pertashop itu sementara hanya menyediakan pertamax. Untuk BUMDESMA yang membangun pertashop ini, di Tapin yang pertama di Kalsel," ujarnya.
Tujuan selain bisnis desa, kehadiran pertashop itu bertujuan untuk mempermudah masyarakat untuk mendapatkan BBM.
Potensi desa masih banyak yang bisa dikembangkan, kata Rahmadi, misalnya di sektor pertanian dan ekonomi kreatif.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021
Peresmian itu ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Bupati Tapin HM Arifin Arpan dan Wakil Gubernur Kalimantan Selatan, Selasa, saat puncak HUT ke 56 di Gedung Galuh Bastari Rantau.
"Dua sudah beroperasi dan sisanya menyusul setelah selesai pelatihan operator," ujar Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Tapin Rahmadi, Rabu.
Outlet resmi Pertamina itu berada di wilayah Kecamatan Candi Laras Utara, Candi Laras Selatan, Piani, Salam Babaris dan Hatungun.
Baca juga: Desa di Tapin berbisnis dengan pertamina
Menakar keuntungan dari pertashop itu, selain menyerap tenaga kerja dari lokal desa, untuk laba penjualan 850 rupiah per satu liter BBM, nantinya diserap dan dikelola oleh desa.
Untuk satu pertashop itu direncanakan mendapat jatah sekali suplai dari pertamina 3.000 liter, untuk suplai dikatakannya akan berkelanjutan tepatnya berdasarkan permintaan.
"Pertashop itu sementara hanya menyediakan pertamax. Untuk BUMDESMA yang membangun pertashop ini, di Tapin yang pertama di Kalsel," ujarnya.
Tujuan selain bisnis desa, kehadiran pertashop itu bertujuan untuk mempermudah masyarakat untuk mendapatkan BBM.
Potensi desa masih banyak yang bisa dikembangkan, kata Rahmadi, misalnya di sektor pertanian dan ekonomi kreatif.
Editor : Imam Hanafi
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021