Direktur RSUD H Boejasin Pelaihari Isna Farida mengatakan, setelah dua tahun pindah ke bangunan baru, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Hadji Boejasin Pelaihari bertekad terus meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat. 

Beberapa fasilitas pelayanan, sebut dia, seperti pelayanan hemodialis atau pencucian darah, aplikasi untuk kemudahan pelayanan di rumah sakit, hingga sigapnya RSUD H Boejasin saat menghadapi pandemi COVID-19 dengan pengadaan tabung oksigen kapasitas besar saat di beberapa tempat sedang terjadi kelangkaan.

"Forum ini dapat menjadi wadah publik untuk menyampaikan beberapa hal yang ingin dibenahi atau ditambahkan agar pelayanan rumah sakit semakin prima,"ujar  Direktur RSUD H Boejasin Pelaihari, usai acara Forum Komunikasi Publik, di Lantai Manajemen RSUD H Boejasin Pelaihari, Selasa (30/11).

Dari forum tersebut, jelas dia, ada beberapa masukan, diantaranya terkait penataan kantin yang dianggap belum rapi dan sesuai standar kesehatan. 

Masukan itu,  ungkap Isna, sudah dalam pengerjaan, begitu juga aliran drainase sudah mulai dikerjakan.

"Nanti masukan bapak, ibu kita masukan dalam perencanaan.  Kalau bisa kita eksekusi langsung, kalau tidak kita anggarkan di anggaran berikutnya,"tegasnya.

Sementara, Bupati Tanah Laut HM Sukamta diwakili Asisten Bidang Perekonomian pada Sekretariat Daerah 
H Akhmad Hairin mengatakan, sangat mendukung upaya RSUD H Boejasin  terbuka dengan publik untuk mendapatkan saran yang beragam.

"Kita berharap rumah sakit ini jadi kebanggan bersama, sehingga perlu ada masukan dan penyempurnaan, agar nantinya bisa menjadi rujukan semua orang," tuturnya.

Dia juga menyampaikan, salah satu pembahasan berkaitan dengan kenyamanan jalan menuju RSUD H Boejasin saat ini sudah disikapi pemerintah daerah. 

"Jalur baru segera dibuka dan lebih aman. Jalan baru sudah disusun Amdal Lalinnya (Analisis Dampak Lalu Lintas), sehingga kita tidak memakai jalan itu lagi kedepannya. Jalan yang baru sesuai dengan keamanan lalu lintas,"terangnya.

Pada rangkaian acara itu turut diserahkan bantuan dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia ( Kemenkes RI) sebesar Rp 300 juta untuk tenaga kesehatan medis yang gugur saat bertugas di masa pandemi COVID-19.

Pewarta: Arianto

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021