Bupati Tapin HM Arifin Arpan menyebutkan produksi batu bara di daerahnya tinggal berumur 10 Tahun lagi, sektor pertanian dijadikan solusi apabila itu terjadi. 

"Kalau menurut ramalan ku 10 Tahun lagi akan habis," ujarnya, Selasa, saat puncak HUT ke 56 Tapin. 

Jika perusahan tambang batu bara berhenti, kata Arifin, perekonomian Tapin harus bertumpu di sektor pertanian. 

"Dari sambutan Bapak Presiden itu lingkungan yang berkelanjutan, di bidang pertanian. Artinya, tanaman organik harus dikembangkan supaya tidak mengganggu lingkungan," ungkapnya. 

Dia tidak menginginkan, daerahnya gagap menjalankan pemerintahan apabila eksploitasi batu bara di daerahnya berhenti. 

"Kalau kita tidak siap, seperti tambang timah di Bangka itu," ujarnya, mencontohkan.

Mengulik data Disnaker Tapin 2020 lalu, ada 132 perusahaan dari berbagai bidang sektor, total pekerja mencapai 17.838 orang. 

Dari 132 itu, tercatat ada 36 perusahaan yang bergerak di sektor batu bara dengan total pekerja 6.278 orang. 

Dari data dinas pertanian, wilayah Tapin seluas 2.174,95 KM persegi atau sekitar 5,8 persen dari luas Kalsel.

Di Tapin ada 65 persen bidang pertanian, 12 persen pertambangan dan 23 persen di perkebunan. 

Data itu juga menunjukan, sektor pertanian lebih mendominasi menyerap tenaga kerja dibanding sektor lain, yakni sebesar 40 persen.


 

Pewarta: M Fauzi Fadillah

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021