Amuntai (Antaranews Kalsel) - Pusat Kesehatan Masyarakat atau Puskesmas di Kecamatan Sungai Pandan, Kabuapten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan, kewalahan melayani pasien rawat inap karena terbatasnya ruangan.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Hulu Sungai Utara Isnur Hatta di Amuntai Kamis mengatakan, pada saat terjadi wabah penyakit, seperti diare seperti saat ini, Puskesmas kewalahan melayani pasien rawat inap, sehingga petugas harus segera merujuk pasien ke rumah sakit.
Menurut Isnur, saat terjadi wabah penyakit seperti penyakit diare seperti pada musim kemarau panjang saat ini, petugas puskesmas diminta bertindak cepat menangani pasien yang perlu segera mendapat pengobatan dengan merujuknya ke rumah sakit.
"Jika pasien tidak bisa ditangani karena terbatasnya rawat inap dan perlengkapannya, segera rujuk ke rumah sakit, jangan menunggu ruangan kosong baru di rawat," katanya.
Saat ini, tambah dia, pihaknya telah merencanakan untuk perluasan Puskesmas Alabio, dengan menyusun masterplan untuk mencari model pengembangan bangunan Puskesmas, sedangkan lahan untuk perluasan sudah tersedia.
Sambil menunggu realisasi rencana perluasan Puskesmas rawat inap tersebut, Dinkes akan memaksimalkan pelayanan di Puskesma pembantu atau Pustu, untuk mengantisipasi penanangan membludaknya pasien.
"Kita upayakan pasien yang berobat di Pustu jangan sampai dirujuk ke Puskesmas, makanya kita tempatkan petugas kesehatan seperti bidan dan perawat yang memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk pencegahan penyakit," kata Isnur.
Selain itu, sambungnya beberapa rumah dinas petugas kesehatan di desa yang tidak terpakai, juga bakal difungsikan menjadi ruang rawat inap sementara.
Kedepan, lanjut Isnur Dinkes berencana menjadikan Puskesmas di daerah terpencil seperti di Kecamatan Paminggir dan Babirik agar statusnya bisa ditingkatkan menjadi puskesmas rawat inap.
"Untuk berstatus rawat inap tentu harus disediakan ruang rawat inap, jumlah petugas dan laboraturium," pungkasnya.
Sebelumnya, DPRD juta telah meminta agar pemerintah daerah segera mengembangkan Puskemas Alabio dengan memperluas dan menambah ruang rawat inap.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Hulu Sungai Utara Isnur Hatta di Amuntai Kamis mengatakan, pada saat terjadi wabah penyakit, seperti diare seperti saat ini, Puskesmas kewalahan melayani pasien rawat inap, sehingga petugas harus segera merujuk pasien ke rumah sakit.
Menurut Isnur, saat terjadi wabah penyakit seperti penyakit diare seperti pada musim kemarau panjang saat ini, petugas puskesmas diminta bertindak cepat menangani pasien yang perlu segera mendapat pengobatan dengan merujuknya ke rumah sakit.
"Jika pasien tidak bisa ditangani karena terbatasnya rawat inap dan perlengkapannya, segera rujuk ke rumah sakit, jangan menunggu ruangan kosong baru di rawat," katanya.
Saat ini, tambah dia, pihaknya telah merencanakan untuk perluasan Puskesmas Alabio, dengan menyusun masterplan untuk mencari model pengembangan bangunan Puskesmas, sedangkan lahan untuk perluasan sudah tersedia.
Sambil menunggu realisasi rencana perluasan Puskesmas rawat inap tersebut, Dinkes akan memaksimalkan pelayanan di Puskesma pembantu atau Pustu, untuk mengantisipasi penanangan membludaknya pasien.
"Kita upayakan pasien yang berobat di Pustu jangan sampai dirujuk ke Puskesmas, makanya kita tempatkan petugas kesehatan seperti bidan dan perawat yang memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk pencegahan penyakit," kata Isnur.
Selain itu, sambungnya beberapa rumah dinas petugas kesehatan di desa yang tidak terpakai, juga bakal difungsikan menjadi ruang rawat inap sementara.
Kedepan, lanjut Isnur Dinkes berencana menjadikan Puskesmas di daerah terpencil seperti di Kecamatan Paminggir dan Babirik agar statusnya bisa ditingkatkan menjadi puskesmas rawat inap.
"Untuk berstatus rawat inap tentu harus disediakan ruang rawat inap, jumlah petugas dan laboraturium," pungkasnya.
Sebelumnya, DPRD juta telah meminta agar pemerintah daerah segera mengembangkan Puskemas Alabio dengan memperluas dan menambah ruang rawat inap.
Editor : Eddy Abdillah
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015