Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - DR HM Safi`i "pamit" dari Universitas Lambung Mangkurat (Unlam) Banjarmasin, Kalimantan Selatan, karena harus menanggalkan profisinya sebagai dosen berstatus pegawai negeri sipil sebagai syarat maju calon wakil gubernur setempat.


Mantan dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Pemerintahan (Fisip) Unlam yang akan berpasangan dengan cagub H Zairullah Azhar itu menghadiri acara pelepasan purna tugas PNS Unlam Banjarmasin, di Aula kantor Rektorat setempat, Rabu.

Mantan Bupati Hulu Sungai Selatan (HSS) dua priode tersebut mengungkapkan, sudah 26 tahun mengabdikan diri sebagai dosen di universitas terbesar di Kalsel ini, tentunya banyak pelajaran dan kenangan yang dia dapatkan selama itu.

"Bahkan karier saya bisa menjadi Bupati HSS selama dua priode pada waktu lalu berkat saya menjadi bagian di Unlam ini, demikian pula saya menjadi calon wakil gubernur ini," ujarnya.

Dia menyatakan, harus mengorbankan masa pensiunnya yang masih 19 tahun lagi sebagai dosen abdi negara di universitas ini untuk kepentingan yang lebih besar, yakni, untuk maju sebagai calon wakil gubernur dengan tujuan mengabdikan diri dalam pembangunan daerah ini.

"Almamater saya sebagai mahasiswa dan pendidik Unlam ini akan saya terus jaga dengan baik, baik dalam perkataan maupun tindakan, saya berharap menjadi kebanggan universitas ini," tuturnya.

Sebab, kata Safi`i, dirinya juga sangat berkometmen untuk memajukan universitas ini nantinya kalau dipercaya masyarakat memimpin daerah ini sebagai universitas terbesar di regional Kalimantan.

Rektor Unlam Banjarmasin Profesor Sutarno Hadi mengungkapkan, sebenarnya Unlam sangat berat melepas HM Safi`i, sebab dia adalah dosen terbaik dan berprestasi dan salah satu dosen yang memiliki gelar doktor atau pendidikan S3.

Tapi, kata dia, karena HM Safi`i akan mengemban tugas berat demi kemajuan daerah ini, tentunya langkah mulia itu harus direstui, sebab demi kebesaran nama universitas ini pula karena alumninya bisa meraih kesuksesan menjadi pejabat di daerah ini.

Memang, ujar dia, Unlam merasa berat melepas HM Safi`i karena terus terang dosen yang sudah memiliki gelar doktor atau pendidikan S3 masih sangat minim.

Menurut dia, dari jumlah dosen di universitas ini yang lebih seribu orang, baru sekitar 25 persennya saja atau sekitar 220 orang yang sudah menyelesaikan pendidikan S3 dengan gelar doktor, tentunya tidak mudah bagi akademisi untuk meraih jenjang pendidikan tertinggi ini.

  "Intinya saya berpendapat, pemimpin ke depan daerah ini memang harus orang yang cerdas, berpendidikan tinggi, yang mempunyai visi dan misi pembangunan jauh kedepan. Artinya tidak hanya mengandalkan dari sumberdaya alam, tapi dia memiliki keperdulian dalam membangun sumberdaya manusia, dan ini memang hanya dimiliki seorang akademisi yang pengetahuannya luas," ujarnya.    

Pewarta: Syamsudin Hasan

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015