Pebulu tangkis ganda campuran nasional Gloria Emanuelle Widjaja menuturkan bahwa pertandingan babak perempat final Indonesia Masters melawan Yuta Watanabe/Arisa Higashino, Jumat, mempengaruhi tingkat kepercayaan dirinya di kompetisi level atas.

Meski terhenti di delapan besar, namun kepercayaan diri atlet dengan tinggi badan 180 cm ini meroket setelah sempat menurun akibat kalah di babak pertama Denmark Open bulan lalu.

"Dari saya pribadi, kepercayaan diri saya betul-betul drop pas di Denmark kemarin. Kalah di babak pertama, permainan tidak keluar sama sekali. Sulit bagi saya untuk mengembalikan rasa pede setelah itu," kata Gloria di Nusa Dua, Bali, Sabtu.

Namun penampilan berbeda muncul saat ia dan Hafiz Faizal bertemu ganda campuran Jepang Yuta/Arisa, Kedua kubu terlibat perseteruan alot yang terwujud dalam rubber game sepanjang 68 menit.

Hafiz dan Gloria bermain dengan kompak, aktif berkomunikasi dan berjuang keras untuk menyudahi permainan reli menguras tenaga yang jadi andalan lini Jepang.

Bahkan saking kerasnya ritme permainan, membuat Gloria mengalami kram jari secara tiba-tiba saat menjalani konferensi pers selepas pertandingan.

Sebelum bertemu Yuta/Arisa, Gloria dan Hafiz sudah berkomitmen untuk terlebih dulu melawan diri sendiri dan saling menguatkan satu sama lain baik dari aspek fisik, pikiran, dan motivasi.

"Semua kami lakukan untuk mengembalikan rasa percaya diri. Makin banyak berdoa dan latihan, faktor teknis dan non-teknis kami kembangkan lagi. Setelahnya ya harus dicoba di lapangan, dan bersyukur di sini bisa mencapai delapan besar," ungkap Gloria.

Meski masih kalah secara tenaga dari pasangan Jepang, namun Gloria optimistis bisa tampil lebih baik di Indonesia Open yang bergulir minggu depan sebagai bagian dari Indonesia Badminton Festival di Bali.

Meski kalah di babak perempat final, namun dia mengaku lebih puas bemain di Indonesia Masters dibanding saat berlaga di Denmark.

"Meski kalah, pasti ada rasa kecewa ya. Tapi di balik itu, kami lebih puas kalah seperti ini dibanding saat di Denmark," ungkapnya.

Pewarta: Roy Rosa Bachtiar

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021