Wabinar dilaksanakan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) wilayah Kalimantan dan Sulawesi dengan materi membahas edukasi media tahun 2021 untuk strategi menghadapi pandemi COVID-19, Selasa.

SKK Migas-KKKS pada kegiatan yang diikuti ratusan wartawan dari berbagai provinsi ini mengambil tema "Strategi media dalam menghadapi pandemi dan pengaruh digitalisasi media 4.0" dengan menghadirkan tiga pembicara.

Pembicara pertama adalah wartawan senior Abdul Kohar yang juga menjabat Ketua Dewan Redaksi Media Group. Dia pun memandang media masaa sangat terdanpak karena pandemi COVID-19 ini.

"Pada saat ini dunia media massa bisa dikatakan sedang kena badai, tapi ada pula yang menganggapnya ini sebuah tantangan," ujarnya.

Kondisi ini sebetulnya, ucap dia, sudah terjadi sebelum masa pandemi, karena persaingan media massa dengan media sosial yang lebih cepat menginformasikan di dunia maya.

"Apalagi di kalangan anak muda, di mana hampir 100 persen sudah kenal dunia maya atau mengakses internet, begitu mudah mereka mendapatkan informasi macam-macam dari media sosial," ujar Abdul Kohar.

Namun dengan berjalannya waktu saat ini, di mana banyak berseliweran informasi-informasi bohong, tingkat kepercayaan terhadap informasi di media sosial mulai berkurang dan eksistensi media massa mulai meningkat dapat kepercayaan.

Sementara itu, pembicara kedua adalah Praktisi Migas Elan Biantoro, lebih banyak membicarakan cadangan Migas dan era digitalisasi 4.0.

Kesimpulannya, diantaranya disampaikan dia, secara tidak senghaja penerapan digitalisasi 4.0 dipercepat karena pandemi COVID-19 ini.

Terkait energi, Elen menyampaikan, untuk mengejar capaian target produksi Migas pada 2030 yang telah dicanangkan, diperlukan kerja keras simultan mulai dari intensifikasi, ekstensifikasi, investasi eksplorasi serta perlu dukungan faktor-faktor non teknis yang kondusif.

Sementara itu, pembicara ketiaga adalah Psikolog Nurchayati diantaranya membicarakan membangun mental yang tangguh terhadap stres.

Diantara solusi yang disampaikan dia adalah sabar, tenang, kenali indikator stres yang terjadi pada tubuh.

"Jangan mudah terprovokasi, kendalikan dorongan dan diri dan mengumpulkan data dan informasi secara lengkap," ujarnya.




 

Pewarta: Sukarli

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021