Saham-saham merosot pada perdagangan sesi pagi Rabu, karena laporan keuangan terbaru dari sejumlah perusahaan menggarisbawahi dampak dari kenaikan biaya-biaya bahan baku, meskipun para analis mengatakan gambaran laporan laba secara keseluruhan tidak terlalu suram.
Indeks acuan Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo (TSE) tergerus 0,30 persen menjadi diperdagangkan di 29.197,00 poin, berada di jalur untuk penurunan hari keempat berturut-turut, sementara Indeks Topix yang lebih luas tergelincir 0,21 persen menjadi diperdagangkan di 2.014,52 poin.
Sumitomo Rubber terperosok 12,7 persen setelah perusahaan memangkas prospek labanya, menjadi korban terbaru dari kenaikan biaya-biaya bahan baku.
Mitsubishi Materials kehilangan 6,2 persen setelah perusahaan logam non-besi itu merevisi turun prospek laba operasinya.
Elecom anjlok 11,1 persen setelah produsen memori USB dan barang-barang terkait komputer lainnya memangkas perkiraan labanya karena kekurangan chip dan kenaikan biaya-biaya.
Pembuat minuman Kirin Holdings merosot 5,8 persen karena pasar tertekan oleh hasil kuartalannya, yang terkena pembatasan sosial domestik.
Di sisi lain, Nissan Motor melonjak 7,0 persen setelah produsen mobil menaikkan prospek laba operasi setahun penuh sebesar seperlima, ketika marginnya mendapat dorongan dari model-model baru dan insentif penjualan yang lebih rendah karena pasokan kendaraan yang terbatas.
Perusahaan gim Nexon melonjak 14,0 persen setelah perusahaan menaikkan prospek labanya dengan tajam sementara Kansai Paint terangkat 5,2 persen karena prospek labanya cerah.
Beberapa analis mengatakan pendapatan perusahaan Jepang sejauh ini cukup baik dan pasar dapat segera memperoleh keuntungan darinya.
Analis dari Okasan Securities mengatakan laporan perolehan laba kuartalan telah mengalahkan perkiraan sebesar 5,1 persen sejauh ini di antara perusahaan-perusahaan yang telah mengumumkan hasil keuangannya pada Selasa (9/11/2021).
Data dari Refinitiv Datastream menunjukkan Indeks Topix diperdagangkan pada 14,4 kali laba yang diperkirakan, di bawah rata-rata selama 10 tahun terakhir, berbeda dengan saham AS yang diperdagangkan mendekati tertinggi bersejarah dengan kelipatan 21,1.
"Prospek laba perusahaan membaik jadi saya yakin pasar Jepang akan segera pulih," kata Kepala Strategi Monex Securities, Takashi Hiroki.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021
Indeks acuan Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo (TSE) tergerus 0,30 persen menjadi diperdagangkan di 29.197,00 poin, berada di jalur untuk penurunan hari keempat berturut-turut, sementara Indeks Topix yang lebih luas tergelincir 0,21 persen menjadi diperdagangkan di 2.014,52 poin.
Sumitomo Rubber terperosok 12,7 persen setelah perusahaan memangkas prospek labanya, menjadi korban terbaru dari kenaikan biaya-biaya bahan baku.
Mitsubishi Materials kehilangan 6,2 persen setelah perusahaan logam non-besi itu merevisi turun prospek laba operasinya.
Elecom anjlok 11,1 persen setelah produsen memori USB dan barang-barang terkait komputer lainnya memangkas perkiraan labanya karena kekurangan chip dan kenaikan biaya-biaya.
Pembuat minuman Kirin Holdings merosot 5,8 persen karena pasar tertekan oleh hasil kuartalannya, yang terkena pembatasan sosial domestik.
Di sisi lain, Nissan Motor melonjak 7,0 persen setelah produsen mobil menaikkan prospek laba operasi setahun penuh sebesar seperlima, ketika marginnya mendapat dorongan dari model-model baru dan insentif penjualan yang lebih rendah karena pasokan kendaraan yang terbatas.
Perusahaan gim Nexon melonjak 14,0 persen setelah perusahaan menaikkan prospek labanya dengan tajam sementara Kansai Paint terangkat 5,2 persen karena prospek labanya cerah.
Beberapa analis mengatakan pendapatan perusahaan Jepang sejauh ini cukup baik dan pasar dapat segera memperoleh keuntungan darinya.
Analis dari Okasan Securities mengatakan laporan perolehan laba kuartalan telah mengalahkan perkiraan sebesar 5,1 persen sejauh ini di antara perusahaan-perusahaan yang telah mengumumkan hasil keuangannya pada Selasa (9/11/2021).
Data dari Refinitiv Datastream menunjukkan Indeks Topix diperdagangkan pada 14,4 kali laba yang diperkirakan, di bawah rata-rata selama 10 tahun terakhir, berbeda dengan saham AS yang diperdagangkan mendekati tertinggi bersejarah dengan kelipatan 21,1.
"Prospek laba perusahaan membaik jadi saya yakin pasar Jepang akan segera pulih," kata Kepala Strategi Monex Securities, Takashi Hiroki.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021