Banjarmasin,  (Antaranews Kalsel) - Kepala Kantor Pusat Informasi Pasar Modal (PIPM) Banjarmasin, Kalimantan Selatan, M Wira Adibrata mengatakan masyarakat kini semakin mudah untuk bisa memiliki saham bahkan hanya dengan Rp100 ribu sudah bisa menjadi pemilik saham atau investor sebuah perusahaan.


Menurut Wira , mudahnya masyarakat untuk bisa memiliki saham tersebut, menjadi kesempatan bagus bagi warga untuk menginvestasikan dananya dalam pasar modal.

"Tahun ini kita sedang melakukan sosialisasi secara nasional, agar masyarakat bisa mengenal dan mengetahui apa itu pasar modal dan saham," katanya.

Beberapa acara yang telah diselenggarakan, kata dia, antara lain acara sekolah pasar modal syariah yang diselenggarakan oleh Masyarakat Ekonomi Syariah, beberapa waktu lalu di Banjarmasin, juga sekolah pasar modal yang diselenggarakan Bursa Efek Indonesia.

Hal tersebut dilakukan, tambah Wira, sebagai upaya untuk membuka wawasan masyarakat tentang apa itu pasar modal dan apa itu saham.

"Mungkin selama ini masyarakat berpikir bahwa untuk mendapatkan saham harus dengan uang yang banyak, padahal dengan Rp100 ribu, masyarakat bisa memiliki satu slot bahkan lebih saham perusahaan yang sesuai," katanya.

Sebelumnya, narasumber Sekolah Pasar Modal dari Bursa Efek Indonesia Doni Prasetyo mengungkapkan, bahwa masyarakat cukup mudah mengenali perusahaan yang bisa dipertimbangkan untuk dibeli sahamnya.

Pengamatan itu, bisa dilakukan mulai dari bangun tidur, masyarakat pasti langsung ke kamar mandi, yang tentunya perlu memanfaatkan mulai dari sabun mandi, pasta gigi, hingga turunan lainnya.

Artinya, produk-produk tersebut yang selalu dimanfaatkan oleh seluruh warga Indonesia setiap harinya, sampai kapanpun.

"Dari situ kita bisa mengamati, perusahaan ini cocok apa tidak untuk kita beli sahamnya," katanya.

Setelah mandi, pasti masyarakat perlu makan, maka banyak perusahaan yang menawarkan berbagai merk makanan dari beberapa perusahaan, dari situ bisa dilihat dan diamati perusahaan yang memang produknya selalu dicari dan laris di masyarakat.

Banyak jenis perusahaan yang bisa dipilih sebagai ladang investasi sesuai dengan kemampuan keuangan dan keyakinan masyarakat terhadap perusahaan tersebut.

"Apalagi saat ini, kemajuan teknologi sudah sangat mendukung kemudahan bagi masyarakat untuk menjadi investor dan mengontrol sendiri dana yang telah mereka investasikan," kata Doni dihadapan ratusan mahasiswa yang sebagian besar dari IAIN Antasari.

Menurut dia, pasar modal menjadi salah satu alternatif untuk investasi yang hasilnya mampu menahan laju inflasi dana kita, dibanding produk-produk lainnya.

"Bila kita menahan uang kita di bank, maka lama-kelamaan akan tergerus oleh laju inflasi yang cukup pesat, begitu juga dengan deposito, yang hanya menawarkan suku bunga paling tinggi hanya sekitar 8 persen, sedang inflasi, bisa lebih dari itu, berbeda dengan pasar modal yang bisa menawarkan suku bunga hingga 25 persen," katanya.

Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah, H Mairijani mengatakan, melalui sekolah pasar modal syariah ini, diharapkan masyarakat lebih mengenal apa itu pasar modal, sehingga memiliki alternatif untuk bisa berinvestasi sesuai syariat Islam.

Menurut dia, sekolah pasar modal syariah ini, merupakan sekolah level satu, yang bertujuan untuk mengenalkan apa itu pasar modal syariah.

Selanjutnya, akan digelar sekolah pasar modal syariah level dua, agar masyarakat mengetahui lebih dalam tentang apa itu pasar modal, dan bisa ikut berinvestasi.

Pewarta: Ulul Maskuriah

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015