Kabupaten Tabalong dianugerahi penghargaan sebagai kabupaten pertama di Kalimantan yang berhasil mecapai Sanitasi Total Berbasis Mayarakat Berkelanjutan (STBM) 2021, Jum’at (19/10).
Penghargaan diberikan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia secara virtual atas konsistensi Kabupaten Tabalong dalam mengubah perilaku masyarakat ke arah hidup bersih dan sehat melalui lima pilar STBM.
Mulai dari stop Buang Air Besar sembarangan, disiplin cuci tangan pakai sabun, pengelolaan air minum/makanan hingga pengelolaan sampah hingga pengelolaan limbah cair.
Sebelumnya Kabupaten Tabalong mendeklarasikan diri sebagai kabupaten pertama di Kalimantan yang terbebas dari perilaku buang air besar sembarangan (Open Defecation Free) pada Oktober 2020.
Program yang diinisiasi Adaro melalui Yayasan Adaro Bangun Negeri dan Dinas Kesehatan Kabupaten Tabalong sejak 2012 ini terus melaju dalam peningkatan kualitas sanitasi dengan menggandeng seluruh elemen yang ada di daerah, hingga merumuskan suatu gerakan percepatan pencapaian ODF yang dinamakan dengan TUNTAS!!! (Tinggalkan BABS Untuk Tabalong Sehat).
Langkah awal mulai terwujud di tahun 2020, Tabalong berhasil memperoleh penghargaan bergengsi STBM Award pertamannya.
Penganugerahan ini mendorong semangat masyarakat untuk lebih meningkatkan prilaku hidup bersih dan sehat dengan menyasar pilar lainnya.
Satu tahun berlalu berkat konsistensi serta kolaborasi lintas sektor akhirnya Kabupaten Tabalong berhasil mewujudkan cita-citanya sebagai kabupaten pertama di Kalimantan yang berhasil menjadi kabupaten STBM Berkelanjutan.
Dari seluruh Indonesia hanya 38 Kabupaten/Kota yang diberikan penghargaan ini. Hal ini tentu makin memotivasi masyarakat Sarabakawa untuk konsisten menjaga dan meningkatkan kualitas sanitasinya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tabalong, Taufiqurrahman Hamdie menjelaskan penghargaan ini hasil peran serta seluruh pihak terutama masyarakat.
Lebih lanjut ia menuturkan predikat ini merupakan gambaran sanitasi dasar di mana ini akan berpengaruh pada pemutusan penyebaran pola penyakit.
“Ini adalah sanitasi dasar dan akan berpengaruh pada penekanan penyebaran penyakit, penurunan stunting dan peningkatan kualitas sumber daya manusia," ucap Taufiq.
Kedepannya ia optimis bumi Sarabakawa dapat mempertahankan penghargaan ini dengan memperluas cakupan lims pilar STBM agar Kabupaten Tabalong dapat menjadi lebih baik dan makin terdepan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021
Penghargaan diberikan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia secara virtual atas konsistensi Kabupaten Tabalong dalam mengubah perilaku masyarakat ke arah hidup bersih dan sehat melalui lima pilar STBM.
Mulai dari stop Buang Air Besar sembarangan, disiplin cuci tangan pakai sabun, pengelolaan air minum/makanan hingga pengelolaan sampah hingga pengelolaan limbah cair.
Sebelumnya Kabupaten Tabalong mendeklarasikan diri sebagai kabupaten pertama di Kalimantan yang terbebas dari perilaku buang air besar sembarangan (Open Defecation Free) pada Oktober 2020.
Program yang diinisiasi Adaro melalui Yayasan Adaro Bangun Negeri dan Dinas Kesehatan Kabupaten Tabalong sejak 2012 ini terus melaju dalam peningkatan kualitas sanitasi dengan menggandeng seluruh elemen yang ada di daerah, hingga merumuskan suatu gerakan percepatan pencapaian ODF yang dinamakan dengan TUNTAS!!! (Tinggalkan BABS Untuk Tabalong Sehat).
Langkah awal mulai terwujud di tahun 2020, Tabalong berhasil memperoleh penghargaan bergengsi STBM Award pertamannya.
Penganugerahan ini mendorong semangat masyarakat untuk lebih meningkatkan prilaku hidup bersih dan sehat dengan menyasar pilar lainnya.
Satu tahun berlalu berkat konsistensi serta kolaborasi lintas sektor akhirnya Kabupaten Tabalong berhasil mewujudkan cita-citanya sebagai kabupaten pertama di Kalimantan yang berhasil menjadi kabupaten STBM Berkelanjutan.
Dari seluruh Indonesia hanya 38 Kabupaten/Kota yang diberikan penghargaan ini. Hal ini tentu makin memotivasi masyarakat Sarabakawa untuk konsisten menjaga dan meningkatkan kualitas sanitasinya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tabalong, Taufiqurrahman Hamdie menjelaskan penghargaan ini hasil peran serta seluruh pihak terutama masyarakat.
Lebih lanjut ia menuturkan predikat ini merupakan gambaran sanitasi dasar di mana ini akan berpengaruh pada pemutusan penyebaran pola penyakit.
“Ini adalah sanitasi dasar dan akan berpengaruh pada penekanan penyebaran penyakit, penurunan stunting dan peningkatan kualitas sumber daya manusia," ucap Taufiq.
Kedepannya ia optimis bumi Sarabakawa dapat mempertahankan penghargaan ini dengan memperluas cakupan lims pilar STBM agar Kabupaten Tabalong dapat menjadi lebih baik dan makin terdepan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021