Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Sungai-sungai di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, dinyatakan tidak terpengaruh terjadinya musim kemarau belakangan ini, sebab terhubung dengan sungai Martapura yang aliran besarnya datang dari laut.

"Sungai di Banjarmasin ini pasang surut karena terhubung dengan laut, kalau pasang berair, kalau surut menjadi dangkal, tidak sampai kekeringan hingga kini," ujar Kepala Dinas Pengelolaan Sungai dan Drainase Kota Banjarmasin Muryanta di Banjarmasin, Jumat.

Dia memastikan, tidak ada sungai di daerah ini yang mengalami kekeringan parah akibat musim kemarau yang berlangsung beberapa waktu ini, sebab wilayah ini yang berada di bawah permukaan laut juga tanah rawa.

"Perbedaannya sekarang ini, hanya terjadi pasang surutnya yang bisa mencapai 2,5 meter, tapi ini masih dalam keadaan wajar," paparnya.

Muryanta menyatakan, pengaruh jarangnya terjadi hujan ini hanya pada drainase, di mana ada mengalami kekeringan di sejumlah wilayah.

"Karena sebagian drainase itu tidak semuanya terhubung ke sungai mengalir, ada yang diarahkan ke sungai tidur (sungai mati)," terangnya.

Dia menuturkan, Kota Banjarmasin yang dijuluki sebagai "Kota Seribu Sungai" tidak memiliki angka jumlah sungai hingga 1.000 itu, namun yang terdata saat ini di instansinya hanya sekitar 200 sungai.

"Memang kita pernah dengar jumlah sungai di daerah kita ini sekitar 400 sungai, itu mungkin saja, masalahnya banyak sungai menjadi mati karena tertutup bangunan penduduk atau terkena uruk tanah pembangunan pemukiman," ucapnya.

Pihaknya pun, ungkap Muryanta saat ini terus berupaya mengembalikan fungsi sungai di daerah ini untuk kelestariannya dengan cara normalisasi dan pengerukan sungai.

"Hasilnya kini sudah cukup banyak sungai yang berfungsi bagus, salah satu contohnya sungai di jalan Veteran yang dibebaskan mati suri puluhan tahun di bawah bangunan rumah warga," paparnya.

Pewarta: Sukarli

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015