Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Forum Komonitas Hijau (FKH) Banjarmasin menebar bibit ikan jenis betok atau papuyu sebanyak 18 kilogram sebagai upaya pelestarian di kolam Komplek Tentara Gatot Subroto Banjarmasin, Selasa.


Wakil Ketua FKH Banjarmasin, Muhammad Ary di lokasi penebaran bibit ikan, kepada Antaranews Kalsel menjelaskan kegiatan tersebut sebagai pendukung program "kali bersih" yang digagas Pemerintah Kota Banjarmasin.

"Program kali bersih bisa bernilai ekonomis bila di sungai atau kolam milik warga disemai bibit ikan," kata pria yang akrab disapa Ary itu.

Namun dia tidak membatasi jenis ikan tertentu tetapi bisa berbagai jenis ikan yang mudah hidup di alam seperti lele, nila, patin terutama ikan betok.

Dijelaskan di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) khususnya Kota Banjarmasin hingga saat ini harga ikan betok masih mahal, dan bisa langka karena tergantung dengan musim.

"Bayangkan kalau sepanjang sungai di Jalan Ahmad Yani banyak ikan betok maka para warga yang hobi memancing tak perlu jauh harus pergi ke sawah," kata Ary bersemangat.

Menurut Ary FKH secara berturut-turut akan melepaskan ribuan anak betok lagi di beberapa tempat seperti di depan Komplek Darma Praja Km 4,5 depan TVRI Banjarmasin dan lain-lain.

Bibitnya disumbang secara suka rela oleh anggota FKH Banjarmasin secara bergiliran atau pihak dinas terkait serta warga masyarakat lainnya.

"Untuk hari ini disumbang secara suka rela oleh Bapak Mugeni," kata pria dari Universitas Lambung Mangkurat (Unlam) itu.

Akhmad Arifin anggota FKH Banjarmasin menjelaskan pemeliharaan anak betok relatif mudah karena tidak banyak yang mati begitu di masukan ke dalam keramba.

Bahkan kepada seluruh anggota FKH yang hadir diantaranya Kang Mono Tea (Profesor Dwi Atmono dari Unlam) Akhmad Arifin menunjukan keramba ikan papuyu di samping rumahnya di Jalan Cemara III ituBanjarmasin.

Hanya beberapa ekor anak ikan papuyu yang mati lainnya terlihat segar dan menyambar umpan pelet yang dilemparkan.

Satria Utama, pengusaha tambak di Banjarbaru dan Martapura menambahkan sudah berhasil mengembangbiakan notfah ikan betok dari mulai bertelur hingga menetas.

Pria mantan pengusaha batu bara tersebut mengaku dari usahanya itu sudah mampu mengirin anak ikan betok berukran sekitar dua centimeter sebanyak 3.000 ekor dengan harga per ekor Rp300.

Namun pengusaha ikan betok asal Padang itu mengaku lahan untuk pengembangan bibit ikan betok masih kurang seperti di Mandiangin hanya ada dua Keramba.

"Lahan pembibitan untuk ikan betok di Kalsel masih kurang padahal peluang pasar sangat bagus," kata Satria yang mengaku punya 12 keramba ikan betok di Jalan Golf Banjarbaru itu./e

Pewarta: Asmuni

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015