Banjarbaru, (Antaranews Kalsel) - Ketersediaan bahan Pangan Asal Hewan (PAH) di Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, selama Ramadan hingga Idul Fitri 1436 Hijriah aman atau tidak kekurangan.


"Ketersediaan PAH aman meski selama Ramadan hingga menjelang Idul Fitri ada peningkatan permintaan," ujar Kepala Distankanhut Banjarbaru Rustam di Banjarbaru, Selasa.

Menurut Rustam yang didampingi Kabid Peternakan Sugiyono, jumlah pemotongan sapi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di hari biasa sebanyak 8-10 ekor per hari.

Namun, selama bulan Ramadan hingga memasuki minggu ketiga ada peningkatan menjadi 11-12 ekor per hari yang dipasarkan di sejumlah pasar tradisional di kota itu.

"Meski pun ada kenaikkan, tetapi ketersediaan sapi yang kebanyakan berasal dari luar pulau baik Jawa dan Nusa Tenggara, masih bisa memenuhi kebutuhan," ungkapnya.

Dikatakan, meningkatnya jumlah sapi potong selama Ramadan karena banyaknya pedagang makanan yang menjadikan daging sapi sebagai lauk berbuka maupun sahur.

Selain itu, bisnis perhotelan dan rumah makan semakin tumbuh subur sehingga cukup banyak menggunakan daging sapi sebagai makanan olahan di tempat tersebut.

"Dua faktor itu cukup dominan meningkatkan permintaan daging sapi tetapi karena kenaikkan tidak terlalu signifikan dan ketersediaannya aman sehingga tidak masalah," ujar Rustam.

Dikatakan, populasi sapi yang ada di Banjarbaru hampir 80 persen adalah sapi yang didatangkan dari luar pulau baik Jawa, Bali dan Nusa Tenggara Barat dan sisanya sapi lokal.

  "Jumlah populasi sapi hidup yang ada dikandang-kandang peternakan mencapai 2.300 ekor dan jumlahnya bisa berkurang juga bertambah karena keluar masuk," katanya.   

Pewarta: Yose Rizal

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015