Global Wakaf dan Aksi Cepat Tanggap (ACT) meluncurkan tiga gerakan yang fokus membantu usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) agar nadi perekonomian para pedagang tetap berdenyut di masa pandemi COVID-19.
"Kami mengajak para pedagang kecil atau UMKM yang terdampak COVID-19 untuk terus bergerak menjalankan aktivitasnya sebagai tulang punggung dan pahlawan keluarga," ujar Presiden Global Wakaf Corporation Novariyadi Imam Akbari dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Imam menjelaskan tiga gerakan utama tersebut, yakni memborong usaha pedagang kecil lalu dibagikan ke masyarakat, memberikan modal usaha tanpa riba, dan memberikan pendampingan agar usahanya semakin berkembang.
Melalui tiga gerakan utama ini, Global Wakaf-ACT mengajak tokoh masyarakat, orang-orang mampu, atau para figur publik untuk bergerak bersama membantu pelaku UMKM terdampak pandemi.
"Dengan gerakan yang terorganisir, Global Wakaf-ACT yakin gerakan yang kecil di masyarakat dapat menjadi kekuatan besar dan berdampak bagi masyarakat banyak" kata dia.
Ia memandang pandemi membuat banyak pelaku UMKM kesulitan menjual produknya. Kondisi keuangan keluarga pelaku UMKM ikut tertekan dan kebutuhan pangannya tak terpenuhi.
Imam mengutip data survei Badan Pusat Statistik (BPS) 10-26 Juli 2020, secara umum 8 dari 10 UMKM cenderung mengalami penurunan permintaan karena pelanggan yang juga terdampak COVID-19 dan 62,21 persen UMK menghadapi kendala keuangan.
Saat ini, kata Imam, banyak pelaku UMKM yang telah mengibarkan bendera putih tanda seolah menyerah dengan keadaan.
"Namun, kita sebagai sesama elemen bangsa harus terus menguatkan dengan beragam aksi kemanusiaan, kembali membangun optimisme mereka," kata dia.
Gerakan memborong usaha, pemberian modal, dan pendampingan usaha pelaku UMKM sudah dilakukan. Setiap harinya, Global Wakaf-ACT menargetkan dapat memborong dan memberikan modal kepada 1.000 UMKM di seluruh Indonesia dan diberikan pendampingan agar usahanya berkembang.
"Seperti mendorong mereka go digital agar mendapat pasar yang lebih luas," kata dia.
Sementara itu, pendakwah Ustad Ahmad Faris BQ mengatakan gerakan memborong dan memberi modal pedagang kecil atau UMKM merupakan gerakan yang sangat Islami serta pro terhadap kebangkitan peradaban.
"Tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah. Kita mengangkat kehormatannya, kita tidak mau mereka (pedagang kecil yang mau berusaha) menjadi peminta-minta, kita tidak mau kalau ada saudara sesama Muslim tapi tempatnya di bawah," kata dia.*
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021
"Kami mengajak para pedagang kecil atau UMKM yang terdampak COVID-19 untuk terus bergerak menjalankan aktivitasnya sebagai tulang punggung dan pahlawan keluarga," ujar Presiden Global Wakaf Corporation Novariyadi Imam Akbari dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Imam menjelaskan tiga gerakan utama tersebut, yakni memborong usaha pedagang kecil lalu dibagikan ke masyarakat, memberikan modal usaha tanpa riba, dan memberikan pendampingan agar usahanya semakin berkembang.
Melalui tiga gerakan utama ini, Global Wakaf-ACT mengajak tokoh masyarakat, orang-orang mampu, atau para figur publik untuk bergerak bersama membantu pelaku UMKM terdampak pandemi.
"Dengan gerakan yang terorganisir, Global Wakaf-ACT yakin gerakan yang kecil di masyarakat dapat menjadi kekuatan besar dan berdampak bagi masyarakat banyak" kata dia.
Ia memandang pandemi membuat banyak pelaku UMKM kesulitan menjual produknya. Kondisi keuangan keluarga pelaku UMKM ikut tertekan dan kebutuhan pangannya tak terpenuhi.
Imam mengutip data survei Badan Pusat Statistik (BPS) 10-26 Juli 2020, secara umum 8 dari 10 UMKM cenderung mengalami penurunan permintaan karena pelanggan yang juga terdampak COVID-19 dan 62,21 persen UMK menghadapi kendala keuangan.
Saat ini, kata Imam, banyak pelaku UMKM yang telah mengibarkan bendera putih tanda seolah menyerah dengan keadaan.
"Namun, kita sebagai sesama elemen bangsa harus terus menguatkan dengan beragam aksi kemanusiaan, kembali membangun optimisme mereka," kata dia.
Gerakan memborong usaha, pemberian modal, dan pendampingan usaha pelaku UMKM sudah dilakukan. Setiap harinya, Global Wakaf-ACT menargetkan dapat memborong dan memberikan modal kepada 1.000 UMKM di seluruh Indonesia dan diberikan pendampingan agar usahanya berkembang.
"Seperti mendorong mereka go digital agar mendapat pasar yang lebih luas," kata dia.
Sementara itu, pendakwah Ustad Ahmad Faris BQ mengatakan gerakan memborong dan memberi modal pedagang kecil atau UMKM merupakan gerakan yang sangat Islami serta pro terhadap kebangkitan peradaban.
"Tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah. Kita mengangkat kehormatannya, kita tidak mau mereka (pedagang kecil yang mau berusaha) menjadi peminta-minta, kita tidak mau kalau ada saudara sesama Muslim tapi tempatnya di bawah," kata dia.*
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021