Kotabaru, (AntaranewsKalsel) - Tim evakuasi gabungan dari Badan SAR Nasional, Polisi Perairan Polres dan sejumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, berhasil menemukan mayat Anak Buah Kapal tug boat Totong Haroyadi (56) yang diduga tertindih tongkang.


Koordinator Badan SAR Nasional Kotabaru Zulkifli di Kotabaru, Jumat, mengatakan, mayat korban ditemukan sudah membengkak dan diduga tertindih tongkang.

"Mayat korban baru ditemukan Jumat siang setelah dicari selama enam hari oleh Tim gabungan," katanya.

Mayat korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Kotabaru untuk dilakukan otopsi.

Human Resources Development/General Affair (HRD/GA) PT Sebuku Iron Lateritik Ores (SILO), IDK Dharmaja didampingi tim lapangan Aan Alfihadi, mengatakan, saat ditemukan mayat Totong Hariyadi kondisi air lebih jernih karena arus laut tenang.

"Berbeda dengan hari-hari sebelumnya, kondisi arus kencang sehingga air di dasar laut keruh dan mengganggu jarak pandang bagi tim evakuasi yang sedang melakukan penyelaman," paparnya.

Dia mengemukakan, Tim Gabungan yang berjumlah sekitar 20 orang terdiri dari penyelam dan yang lainnya lengkap dengan peralatan selam modern dan tradisional itu berkerja keras selama enam hari ini untuk mencari ABK Totong yang hilang saat melepas tali kapal yang tersangkut di baling-baling kapal.

Bahkan beberapa jam saat Totong dinyatakan hilang pada Minggu (17/5) petang, tim gabungan juga sempat mencari korban dengan menggunakan jaring ikan di sekitar lokasi dengan radius tertentu, namun hasilnya masih tetap nihil.

Akhirnya pihak perusahaan meminta bantuan kepada Basarnas dan tim yang lainnya untuk melakukan pencarian korban Totong, dan setelah enam hari yakni pada Jumat siang mayat korban ditemukan.

Sebelumnya, Kepala Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat Adi Sutomo juga menerjunkan beberapa orang personil untuk membantu melakukan pencarian korban Toto di Dermaga PT Silo di Pulau Sebuku.

Seorang anggota Tim Penyelam Jaya menambahkan, ia bersama beberapa penyelam lainnya akan melakukan pencarian dalam radius tertentu di perairan sekitar lokasi pertama saat korban menyelam.

Pewarta: Imam Hanafi

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015