Emiten produsen pupuk, PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk mengantongi laba bersih pada semester I-2021 sebesar Rp54,65 miliar, naik 19 persen dibandingkan dengan periode sama 2020 yang Rp45,53 miliar.

Direktur Utama PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk Yahya Taufik dalam pernyataan di Jakarta, Rabu, mengatakan, torehan laba tersebut tak terlepas dari kemampuan perseroan mengerek pendapatan sebesar 14 persen.

Bila pada semester I-2020 pendapatan produsen pupuk NPK itu Rp623,86 miliar, kini tercatat Rp711,88 miliar.

"Penjualan kami bertumbuh sekalipun di tengah pandemi COVID-19. Hal itu mengingat sektor pupuk masih sangat prospektif dan tetap beroperasi di tengah pandemi," ujar Yahya.

Mengutip Instruksi Mendagri No 24 tahun 2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Level 4 dan Level 3 Corona Virus Disease 2019 di Wilayah Jawa dan Bali, industri pupuk dan petrokimia termasuk sektor kritikal.

Untuk sektor kritikal, dapat beroperasi 100 persen maksimal staf, hanya pada fasilitas produksi/konstruksi/pelayanan kepada masyarakat. Sedangkan untuk pelayanan administrasi perkantoran guna mendukung operasional, diberlakukan maksimal 25 persen maksimal staf work from office (WFO).

Yahya mengatakan, aktivitas di perkebunan tetap berjalan, begitu juga aktifitas produksi pupuk di pabrik. Tentu, laju penjualan guna memenuhi pasar pun terus bergulir.

“Karena itu, kinerja kami tetap inline seperti yang sudah kami sampaikan dalam paparan publik beberapa waktu lalu. Di sisi lain, kami juga berharap pandemi COVID-19 segera berakhir sehingga kehidupan dan kegiatan masyarakat kembali seperti sediakala," kata Yahya.

Emiten berkode saham SAMF itu optimistis mampu mencapai target pada 2021 karena pasar pupuk di Indonesia masih sangat prospektif. Apalagi saat ini harga sawit juga dinilai sedang bagus.

Sementara itu, mengutip laporan keuangan perseroan per akhir Juni 2021, terlihat jumlah aset Saraswanti meningkat dibandingkan periode sama 2020, yakni dari Rp1,34 triliun menjadi Rp1,43 triliun. Sedangkan liabilitas perseroan saat ini sebesar Rp681,79 miliar, naik tipis dari semula Rp558,30 miliar.



 

Pewarta: Citro Atmoko

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021