Pondok Pesantren Al Falah Putera di Jalan Ahmad Yani Km 23, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan yang menjadi ponpes terbesar di kota itu terbakar hebat pada Kamis pagi sekitar pukul 05.45 WITA.

"Hampir dua jam api berkobar dan padam sekitar pukul 07.30 WITA," terang Kapolsek Banjarbaru Barat Kompol Andri Hutagalung yang dikonfirmasi ANTARA.

Kesigapan tim pemadam kebakaran baik dari Kota Banjarbaru, Kabupaten Banjar maupun Kota Banjarmasin yang datang ke lokasi, membuat api dapat dipadamkan.

Akibat kebakaran tersebut, 9 unit ruang asrama, 12 unit ruang kelas, 1 unit wartel dan  1 unit toko kitab ludes dilalap si jago merah.

Untuk mengungkap penyebab pasti kebakaran, diakui Andri masih menunggu proses pemeriksaan di lokasi bekas puing kebakaran termasuk meminta keterangan saksi.

Yang pasti, kata dia, tidak ada laporan korban jiwa dari peristiwa tersebut dan semua santri serta staf pengajar dapat menyelamatkan diri keluar area bangunan ponpes saat api mulai berkobar.

"Dari hasil olah TKP awal disimpulkan kebakaran disebabkan dari korsleting listrik yang berasal dari sambungan listrik untuk menyalakan dispenser, alat pemanas air dan kipas angin," beber Andri.
Anggota Polsek Banjarbaru Barat memasang garis polisi di bangunan Pondok Pesantren Al Falah Putera Banjarbaru yang terbakar. (ANTARA/Firman)


Untuk kerugian materil diperkirakan oleh pimpinan Ponpes Al Falah Putra H Syamsunie ditaksir sebesar Rp2 miliar.

Pondok pesantren Al Falah dibangun pada 9 Juni 1974 Masehi, bertepatan dengan 19 Rabiul Awal 1349 Hijriyah. Salah satu pimpinan pengasuh KH Nur Syahid Ramli yang juga Ketua MUI Kota Banjarbaru masa khidmat 2020-2025.

Al Falah memiliki dua tempat pengajar dan asrama baik putra dan putri yang lokasi cukup berdekatan. Untuk putra dihuni 2.400 santri dan santri putri menampung 2.100 orang.  

Pewarta: Firman

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021