Amuntai, (Antaranews Kalsel) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan, menyatakan wilayah kerjanya rawan angin langkisau (puting beliung) .

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik pada BPBD Kabupaten Hulu Sungai Utara Syahlansyah di Amuntai, Jumat, mengatakan bahwa musibah tersebut selalu terjadi setiap tahun.

Berdasarkan peta rawan bencana alam Kabupaten Hulu Sungai Utara, disebutkan bahwa wilayah yang rawan diterjang angin langkisau mencakup empat kecamatan, yakni Amuntai Selatan, Amuntai Tengah, Amuntai Utara, dan Sungai Pandan.

"Dampak kerugian yang ditimbulkan memang berbeda-beda. Namun, setiap tahun selalu terjadi di Kabupaten Hulu Sungai Utara," ujar Syahlansyah.

Tercatat sejak 2011 sebanyak 306 bangunan dan rumah warga yang rusak akibat terjangan angin langkisau meski tidak sampai merengut korban jiwa.

Angin langkisau di Kecamatan Paminggir, Babirik, Sungai Pandan, dan Sungai Tabukan pada tahun 2011, misalnya, mengakibatkan sebanyak 89 bangunan dan rumah warga rusak.

Pada tahun berikutnya, kata Syahlansyah, sebanyak 33 bangunan rusak di Kecamatan Paminggir dan Sungai Pandan, kemudian pada tahun 2013 sebanyak 63 bangunan dengan wilayah yang diterjang angin langkisau mulai dari Paminggir hingga ke Kota Amuntai.

"Beberapa lokasi di Kota Amuntai, seperti di kawasan Jalan Bihman Villa, Jalan Candi, Palampitan, dan Jumba, sempat diterjang angin puting beliung," kata Syahlan.

Selanjutnya, pada tahun 2014, tercatat tujuh rumah yang rusak, kemudian pada tahun 2015 jumlah bangunan yang mengalami kerusakan akibat angin langkisau di Kecamatan Amuntai Selatan sebanyak 114 bangunan.

Musibah angin langkisau yang terjadi di satu kawasan kecamatan pada Rabu malam ini justru merusak paling banyak bangunan dan rumah warga, termasuk gudang serba guna,TK, SD, SMP, dan bangunan masjid di Desa Kayakah, serta satu gudang penyimpanan gabah milik petani di Desa Padang Tanggul.

"Peristiwa angin puting beliung pada tahun ini yang terparah dalam kurun waktu lima tahun terakhir," kata Syahlansyah.

Kepala BPBD HSU Faturrahman mengatakan bahwa hingga Jumat pagi bantuan sembako bagi korban angin langkisau belum bisa disalurkan.

"Kami mendapat info bahwa stok bantuan di Dinas Sosial kebetulan tengah kosong. Namun, kemungkinan tiba pada hari ini sehingga bantuan baru bisa disalurkan Sabtu besok," Ujarnya.

Selain itu, pada hari Sabtu (25/4) rencananya tim dari BPBD Provinsi Kalimantan Selatan juga akan melakukan survei dan pendataan ke Kecamatan Amuntai atau lokasi terjadinya bencana alam itu. Data ini untuk menyalurkan bantuan dari provinsi.

"Semoga bantuan dari provinsi bisa segera tiba dan disalurkan kepada para korban yang hingga kini masih berupa memperbaiki tempat tinggal masing-masing," pungkasnya.

Pewarta: Eddy Abdillah

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015