Harga  tandan buah segar kelapa sawit di Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan terus berfluktuatif naik-turun.

Pengusaha kelapa sawit di Kotabaru, Abu Aulia F Hidayatullah, Selasa mengatakan, pendapatan petani kelapa sawit yang dikelola Koperasi Unit Desa (KUD) Gajah Mada yang diterima Juni 2021 kisaran Rp1,8 juta - Rp3 juta per hekatre.

"Pendapatan tersebut sangat bergantung pada harga TBS dan hasil panen TBS," katanya.

Saat ini, lanjut dia, harga TBS kebun swadaya masyarakat di kisaran Rp1.800 per kilogram, sedangkan harga TBS di pabrik kelapa sawit (PKS) kisaran Rp2.030 per kilogram.

Biasanya, kata Abu Aulia, harga TBS dari hasil kebun plasma yang dikelola koperasi lebih tinggi dibandingkan dengan hasil TBS yang diperoleh dari kebun swadaya masyarakat, karena umur tanam kebun plasma lebih tua dibandingkan dengan tanaman sawit swadaya masyarakat..

Baca juga: BPDPKS libatkan petani dalam rantai pasok biodisel

"Hal itu yang menyebabkan pendapatan petani Plasma kelapa sawit yang dikelola KUD Gajah Mada fluktuatif," ujarnya.

Sekretaris KUD Gajah Mada, Narso, menjelaskan, pendapatan petani plasma di Desa Tegalsari sebanyak Rp2.5 juta/ha, Mandala Rp3 juta/ha, Suka Maju Rp2,4 juta, dan Pelajau Baru sebesar Rp1,8 juta/ha.

Pulau Panci sebesar Rp1,9 juta per ha, Sei Kupang Jaya Rp2,8 juta, Sangking Baru Rp2,5 juta per ha, Pantai Baru Rp2,3 juta per ha, Bumi Asih Rp2,8 juta per ha, dan Pembelacanan Rp2,8 juta per ha.

Sei Nipah sebesar Rp2,5 juta per ha, Sidomulyo sebesar Rp2,8 juta per ha, dan Cantung sebesar Rp2,8 juta per hektare.

Sementara itu, KUD Gajah Mada yang berangotakan 5.454 orang tersebut mengelola 7.100 hektare kebun kelapa sawit milik anggota yang tersebar di 13 desa di tiga kecamatan di Kotabaru dengan pola plasma. 

Baca juga: Ricca Susana sukses jadi pengusaha TBS sawit dibantu modal BRI

Pewarta: Imam

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021