Boyolali, (Antaranews Kalsel) - Kantor Balai Taman Nasional Gunung Merapi telah membuka kembali jalur pendakian ke puncak Merapi melalui Dukuh Plalangan, Desa Lencoh, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Senin, setelah petugas menyelesaikan kegiatan perbaikan jalur pendakian.

         
Menurut Samsuri (40), petugas retribusi wisata pendakian dari BTNGM di Dukuh Plalangan, Kecamatan Selo, jalur pendakian ke puncak Gunung Merapi itu sebelumnya ditutup selama dua bulan sejak 16 Januari hingga 16 Maret.

Oleh karena itu, kata Samsuri, tidak ada kegiatan pendakian ke Merapi selama dua bulan dan otomatis tidak ada masukan dari retribusi pengunjung yang mencapai 600 hingga 700 pendaki.

"Pendaki yang hendak melakukan pendakian untuk menikmati pemandangan alam, matahari terbit dan sejuknya udara pegunungan Merapi, harus membayar Rp7.500 per orang pada hari biasa, sedangkan Rp15.000 per orang khusus pada Sabtu malam minggu," kata Samsuri yang juga anggota Tim SAR Barameru Lencoh Boyolali.

Selain itu, pendaki yang belum pernah melakukan pendakian disarankan untuk menggunakan jasa wisata dengan dipandu menuju ke puncak.

Kendati demikian, pihaknya berharap pendaki yang melakukan pendakian ke Merapi dengan persiapan beralatan yang dibutuhkan pada musim hujan saat ini, seperti jaket tebal, jas hujan, tenda atau alas, bahan makanan cukup, dan alat lainnya.

"Pendaki diminta berhenti melanjutkan perjalanan ketika terjadi badai hujan atau kabut tebal di atas. Setelah cuaca bersih bisa melanjutkan perjalanan," katanya.

Menyinggung soal dilakukan perbaikan jalur pendakian sehingga ditutup selam dua bulan oleh BTNGM, Samsuri menjelaskan kegiatan perbaikan meliputi penanaman pohon di Pos I atau kawasan TNGM  Batu Belah, dan perbaikan gorong-gorong di jalur pendakian.

Selain itu, petugas BTNGM  juga memasang arah jalur menuju puncak atau kawasan Pasar Bubrah dengan ketinggian sekitar 2.010 meter di atas permukaan air laut.

Bahkan, pendaki sekarang bisa merasakan nyaman karena jalur pendakian ditanami pohon bambu sebagai tanda arah ke puncak. Jenis tanaman lain yang ditanam di kawasan TNGM  bibit tanaman Puspa dan Dadap, serta melibatkan sekitar 30 orang dalam kegiatan penanaman.

"Setiap pos jalur pendakian juga diberikan papan nama untuk memudahkan pendaki ke puncak Merapi atau sebaliknya," katanya.

Menurut dia, jumlah pendaki ke Merapi biasanya bisa mencapai ratusan orang jika bersamaan waktu liburan sekolah, Tahun Baru, malam Sura menurut kalender Jawa, dan peringatan HUT Kemerdekaan RI 17 Agustus./e

Pewarta: Bambang Dwi Marwoto

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015