Banjarmasin,(Antaranews Kalsel)- Sebuah desa yang dikelilingi Sungai Barito dan Sungai Martapura, yakni Pulau Sugara masuk wilayah Kabupaten Barito Kuala tetapi berdekatan dengan Kota Banjarmasin, ibu kota Provinsi Kalimantan Selatan, memiliki potensi besar sebagai objek wisata.


  "Ternyata di Pulau Sugara banyak sekali industri rumahan dan unik, dan itu sebenarnya bisa dijual ke wisatawan melalui paket-paket wisata," kata Mohamad Ary yang dikenal sebagai Wakil ketua Forum Komunitas Hijau (FKH) dan Ketua Komunitas Sepeda Antik Banjarmasin (Saban) saat berada di Pulau Sugara, Sabtu.

Ketika sejumlah anggota FKH dan Saban melalui perjalanan dengan sepeda onthel berkeliling Kota Banjarmasin dalam kaitan mengkampanyekan transportasi ramah lingkungan dan hemat energi sempat singgah di Pulau Sugara.

Di pulau kecil tersebut terdapat industri pembuatan kapur sirih oleh empat keluarga secara turun temurun, di sana juga ada indsustri rumahan pembuatan jukung (sampan), klotok (perahu moter tempel) dan pembuatan perahu besar (tongkang).

Selain itu terdapat juga aneka kerajinan kue kering, kue basah, kerajinan anyaman, dan terdapat pasar tradisional yang menjual aneka hasil alam dan industri kecil.

Kehidupan Pulau Sugara yang selalu berkaitan dengan sungai juga walau dianggap kehidupan biasa bagi warga lokal, sebenarnya bisa menjadi luar biasa di mata wisatawan, khsusnya wisatawan dari mancanegara.

Melihat keunikan tersebut sudah selayaknya keberadaan Pulau Sugara menjadi objek wisata yang harus dijual baik oleh Dinas Pariwisata Kalsel, maupun Dinas Pariwisata Kota Banjarmasin, dan dinas Pariwisata Kabupaten Barito Kuala.

"Sayang jika keberadaan kehidupan warga Pulau Sugara tersebut tak dipopulerkan sebagai objek wisata, dan itu pasti menjadi perhatian, contohnya saja industri kapus sirih itu saja sering sudah dikunjungi wisatawan asing," kata Mohamad Ary mengutip keterangan pera perajin.

Menurut perajin, kata Mohamad Ary, mereka tertarik dan bingung melihat proses pembuatan kapur sirih saat perebusan, tanpa menggunakan air panas tetapi mendidih begitu kuat seakan di rebus padahal bahan baku berupa kuliut kerang itu hanya dibubuhi air yang tak terlalu panas.

Melihat keunikan tersebut, sudah sewajarnya jika Pemprov Kalsel, Pemkot Banjarmasin, maupun Pemkab Batola membuat paket-paket wisata yang memasukan Pulau Sugara sebagai objek wisata, demikian Mohamad Ary. ***4***

(T.H005/B/O001/O001) 14-03-2015 12:28:55

Pewarta: Hasan Zainuddin

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015