Batatulicin, (AntaranewsKalsel) - Masyarakat Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, mengharapkan pembangunan jembantan penyeberangan yang menghubungkan Kabupaten Kotabaru dengan Kabupaten Tanah Bumbu segera di bangun.
Salah satu warga Kabupaten Kotabaru yang bekerja di Kabupaten Tanah Bumbu, Mariono di Batulicin, Senin mengatakan, pihaknya sangat mengharapkan rencana pembangunan jembatan yang menghubungkan dua kabupaten tersebut segera terealisasi.
"Selama ini akses untuk menyeberang antara dua kabupaten tersebut mengandalkan kapal fery yang dikelola oleh Angkutan Sungai Danau Penyeberanga (ASDP)," katanya.
Adapun kelemehan dalam peyebarangan yang di kelola oleh ASDP yakni kerap terjadinya kemacetan atau antrian panjang hingga berjam-jam, terutama pada musim-musim liburan sekolah, atau hari-hari besar keagamaan dan nasional.
Kondisi tersebut diperparah, saat waktu kapal dok, di mana satlah satu atau dua unit kapal fery tidak dapat dioperasikan karena rutin melakukan perawatan, sehingga fery yang dapat melayani penumpang dan kendaraan hanya dua kapal.
"Perawatan tersebut bisa sampai berhari-hari, bersamaan dengan hari libur, maka terjadi antrean panjang," tuturnya.
Sekertaris Daerah Kabupaten Tanah Bumbu Said Ahmad manambahkan, pembangunan jembatan penyeberangan antar kabupaten tersebut akan direalissikan pada 2015.
"Kami tinggal menunggu penetapan lokasi tiang pancang jembatan, dan nota kesepahaman kedua belah pihak, antara Kotabaru dan Tanah Bumbu," tuturnya.
Menurut dia, dengan terwujudnya jembatan penyeberangan, warga Tanah Bumbu dan Kotabaru tidak perlu lagi menggunakan fery penyeberangan, aktivitas masyarakat di dua wilayah tersebut akan semakin mudah, bahkan memberikan dampak yang positif bagi roda perekonomian di kedua daerah.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015
Salah satu warga Kabupaten Kotabaru yang bekerja di Kabupaten Tanah Bumbu, Mariono di Batulicin, Senin mengatakan, pihaknya sangat mengharapkan rencana pembangunan jembatan yang menghubungkan dua kabupaten tersebut segera terealisasi.
"Selama ini akses untuk menyeberang antara dua kabupaten tersebut mengandalkan kapal fery yang dikelola oleh Angkutan Sungai Danau Penyeberanga (ASDP)," katanya.
Adapun kelemehan dalam peyebarangan yang di kelola oleh ASDP yakni kerap terjadinya kemacetan atau antrian panjang hingga berjam-jam, terutama pada musim-musim liburan sekolah, atau hari-hari besar keagamaan dan nasional.
Kondisi tersebut diperparah, saat waktu kapal dok, di mana satlah satu atau dua unit kapal fery tidak dapat dioperasikan karena rutin melakukan perawatan, sehingga fery yang dapat melayani penumpang dan kendaraan hanya dua kapal.
"Perawatan tersebut bisa sampai berhari-hari, bersamaan dengan hari libur, maka terjadi antrean panjang," tuturnya.
Sekertaris Daerah Kabupaten Tanah Bumbu Said Ahmad manambahkan, pembangunan jembatan penyeberangan antar kabupaten tersebut akan direalissikan pada 2015.
"Kami tinggal menunggu penetapan lokasi tiang pancang jembatan, dan nota kesepahaman kedua belah pihak, antara Kotabaru dan Tanah Bumbu," tuturnya.
Menurut dia, dengan terwujudnya jembatan penyeberangan, warga Tanah Bumbu dan Kotabaru tidak perlu lagi menggunakan fery penyeberangan, aktivitas masyarakat di dua wilayah tersebut akan semakin mudah, bahkan memberikan dampak yang positif bagi roda perekonomian di kedua daerah.
Editor : Asmuni Kadri
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2015