Polres Tapin masih melakukan penyelidikan dan mengumpulkan keterangan saksi atas kasus tewasnya seorang gadis 17 Tahun berinisial NBR warga Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan.
Minggu, sekitar pukul 08.00 WITA, NBR ditemukan tergeletak tidak bernyawa disebuah kamar di lantai dua, tepatnya di lokasi rumah yang berlokasi di jalan A Yani Kelurahan Rantau Kanan, Kecamatan Tapin Utara, milik H Nasrullah (paman korban), diketahui korban sudah lama tinggal bersama kerabatnya di sana.
Kapolsek Tapin Utara, Ipda Subroto Rindang Ari Setyawan memaparkan dari keterangan saksi, dikatakannya setelah makan sahur para saksi berangkat ke masjid untuk sholat subuh sementara korban tinggal di rumah.
"Selanjutnya setelah para saksi pulang ke rumah dan saksi (H. Nasrullah) mau masuk ke kamar namun tidak bisa masuk kemudian saksi menyuruh Abdul Hadi masuk ke kamar melalui jendela kamar," ujarnya, menceritakan keterangan saksi.
Setelah itu, korban ditemui dengan keadaan tidak bernyawa posisi terlentang, wajah berlilitkan seprai serta terdapat luka lebam di bagian wajah hingga leher dan mengeluarkan darah di bagian telinga.
"Tidak ada barang yang hilang di rumah," ujarnya.
Barang bukti yang diamankan Polres Tapin yaitu satu lembar seprai, satu lembar baju dastar warna merah, satu buah pecahan gelas, satu unit handphone dan satu guling.
Sampai saat ini, Polres Tapin masih melakukan penyelidikan kasus tewasnya siswi berprestasi kelas XII dari Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Tapin itu.
"Dilakukan penyelidikan, perkembangan nanti disampaikan," ujar Kapolres Tapin, AKBP Pipit Subiyanto saat dikonfirmasi Wartawan ANTARA, Minggu.
Diketahui, korban merupakan cucu mantan Bupati Tapin ke tujuh Almarhum H Ahmad Makkie dan anak dari H Fajar Safari selaku Wakil Sekretaris Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Tapin, korban sudah dimakamkan di Maqbarah Al Mubarak.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021
Minggu, sekitar pukul 08.00 WITA, NBR ditemukan tergeletak tidak bernyawa disebuah kamar di lantai dua, tepatnya di lokasi rumah yang berlokasi di jalan A Yani Kelurahan Rantau Kanan, Kecamatan Tapin Utara, milik H Nasrullah (paman korban), diketahui korban sudah lama tinggal bersama kerabatnya di sana.
Kapolsek Tapin Utara, Ipda Subroto Rindang Ari Setyawan memaparkan dari keterangan saksi, dikatakannya setelah makan sahur para saksi berangkat ke masjid untuk sholat subuh sementara korban tinggal di rumah.
"Selanjutnya setelah para saksi pulang ke rumah dan saksi (H. Nasrullah) mau masuk ke kamar namun tidak bisa masuk kemudian saksi menyuruh Abdul Hadi masuk ke kamar melalui jendela kamar," ujarnya, menceritakan keterangan saksi.
Setelah itu, korban ditemui dengan keadaan tidak bernyawa posisi terlentang, wajah berlilitkan seprai serta terdapat luka lebam di bagian wajah hingga leher dan mengeluarkan darah di bagian telinga.
"Tidak ada barang yang hilang di rumah," ujarnya.
Barang bukti yang diamankan Polres Tapin yaitu satu lembar seprai, satu lembar baju dastar warna merah, satu buah pecahan gelas, satu unit handphone dan satu guling.
Sampai saat ini, Polres Tapin masih melakukan penyelidikan kasus tewasnya siswi berprestasi kelas XII dari Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Tapin itu.
"Dilakukan penyelidikan, perkembangan nanti disampaikan," ujar Kapolres Tapin, AKBP Pipit Subiyanto saat dikonfirmasi Wartawan ANTARA, Minggu.
Diketahui, korban merupakan cucu mantan Bupati Tapin ke tujuh Almarhum H Ahmad Makkie dan anak dari H Fajar Safari selaku Wakil Sekretaris Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Tapin, korban sudah dimakamkan di Maqbarah Al Mubarak.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021