Sebagai seorang prajurit TNI, Kolonel Inf Yudianto Putrajaya menyadari betul pentingnya kesehatan tubuh dalam menopang aktivitas kinerja sehari-hari.

Terlebih di masa pandemi COVID-19 saat ini, badan yang sehat akan menjadikan imunitas terjaga sehingga virus penyakit tak mudah menyerang.

"Pastikan kita selalu rajin olahraga dan menjaga imunitas selama pandemi. Insya Allah dengan badan sehat dan pikiran positif, kita terlindungi dari serangan COVID-19," kata Putra, begitu biasa alumni Akmil 1993 ini disapa kepada ANTARA, Minggu.

Bersepeda adalah salah satu pilihan Putra mencari keringat. Dia selalu menyempatkan waktu gowes di sela kesibukan dinas mengabdi kepada bangsa dan negara.

Mengayuh sepeda keliling kota dilakoninya baik sendiri ataupun bersama-sama anggota komunitas sesama pehobi gowes. Putra tercatat tergabung dalam Bogas (Brompton Owners Kelapa Gading dan sekitarnya), komunitas sepeda lipat yang kini jadi tren.

"Alhamdulilah setiap akhir pekan atau hari libur lainnya, komunitas sesama pehobi gowes kumpul untuk mengayuh bersama cari keringat. Semua bergembira, sehat lahir dan bathin," ucap mantan Komandan Korem 101/Antasari ini.
Kolonel Inf Yudianto Putrajaya bersama komunitas pehobi gowes. (ANTARA/Firman)


Menurut Putra, kesehatan jasmani dan pikiran positif yang bahagia begitu penting saat ini. Mengingat COVID-19 akan mudah menyerang jika seseorang dalam kondisi tidak prima baik secara fisik maupun mental.

Namun begitu, Putra menegaskan disiplin protokol kesehatan tetap nomor satu dijaga sebagai ikhtiar terhindar dari COVID-19 sebagaimana anjuran pemerintah atas rekomendasi pakar kesehatan.

Termasuk saat melakukan aktivitas olahraga sekalipun, prokes jangan sampai terabaikan dan wajib saling mengingatkan satu sama lain ketika berolahraga dalam komunitas.

"Puasa di masa COVID-19, senantiasa selalu mensyukuri nikmat-Nya. Tetap bina fisik, tingkatkan imun, evaluasi diri dan semakin dekat dengan Allah SWT," tutur Putra yang pada 16 Maret 2021 lalu meninjau pekerjaan lokasi TMMD ke-110 wilayah Kodim 1008/Tanjung di Kalimantan Selatan.
Kolonel Inf Yudianto Putrajaya. (ANTARA/Firman)


Putra dikenal sosok terbuka yang selalu menebarkan energi positif kepada semua orang. Sikap tampangnya yang tegas namun berhati lembut, membuatnya diterima baik oleh semua kalangan baik di internal TNI maupun masyarakat luas.

Perjalanan karirnya sebagai prajurit TNI Angkatan Darat dimulai di Komando Pasukan Khusus (Kopassus), kemudian di Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) hingga menjabat Komandan Kodim 1309/Manado di Sulawesi Utara dan memimpin Korem 101/Antasari di Kalimantan Selatan pada periode 2017 hingga 2018.

Selama memegang tongkat komando baik sebagai Dandim maupun Danrem, suami dari Siti Sadiyah ini menggelorakan kepedulian tinggi terhadap masyarakat.

Jiwa sosialnya membantu sesama akan terus diingat oleh masyarakat dimana dia mengabdi. Seperti di Manado, Putra menginisiasi renovasi tempat kuliner di Jalan Roda yang berada di kawasan Pasar 45 Manado. Dimana jalan yang berjejer warung kopi dan aneka makanan khas Manado dibuat keramik dari dulunya hanya tanah.

Bahkan ketika 50 pedagang di Jalan Roda terancam rencana penggusuran oleh PD Pasar Pemkot Manado, Putra berhasil meyakinkan pemda setempat agar tidak jadi melakukan penggusuran dan pedagang masih bisa berjualan hingga sekarang.

Komunitas bernama Beta (Bela Eksistensi Tanah Air) juga dibentuk Putra guna merangkul para pemuda dan preman tak punya pekerjaan untuk dibina bela negara di Kodim hingga akhirnya dipekerjakan di berbagai sektor di Manado menjadi sekuriti.
Kolonel Inf Yudianto Putrajaya alumni PPRA LXI Lemhannas RI Tahun 2020. (ANTARA/Firman)


Begitu juga selama berdinas di Korem 101/Antasari, Beta Banua juga dibentuknya dengan tujuan yang sama hingga berhasil menekan angka kriminalitas di Kalimantan Selatan dari para pengangguran yang telah bekerja.

Komitmennya mencari putra-putri terbaik bangsa Indonesia yang ingin berbakti menjadi tentara juga dibuktikan Putra saat berhasil mengantarkan seorang pemuda bernama Fauzan Noor mengikuti pendidikan pertama bintara (Dikmaba) TNI AD tahun 2018 di Secaba Rindam Bandung, Jawa Barat.

Sosok Fauzan Noor putra asli Banua Kalimantan Selatan menarik simpati sang Danrem Antasari yang kala itu dijabat Putra. Dimana Fauzan memiliki prestasi dunia di bidang olahraga karate yaitu juara dunia karate tradisional (ITKP) di Ceko dengan mengalahkan sejumlah karateka Eropa dengan tubuh jauh lebih besar. 

Namun prestasi itu tak lantas membuat Fauzan hidup sejahtera ataupun diterima mudah bekerja. Hal itupun membuat Putra terenyuh dan langsung berinisiatif melaporkan sosok Fauzan ke Mabes TNI Angkatan Darat melalui Kodam VI/Mulawarman untuk direkrut sebagai prajurit TNI di jalur prestasi.

Kini Putra baru saja menyelesaikan program pendidikan reguler angkatan (PPRA) LXI Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI) Tahun 2020. Pengabdian terbaik siap kembali diberikan mantan Paban V/Bakti TNI Sterad ini untuk bangsa dan negara demi rakyat yang lebih sejahtera.  

Pewarta: Firman

Editor : Gunawan Wibisono


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021